Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mahfud Minta Tokoh Agama Ajak Umat Vaksin Dan Patuh Prokes

Minggu, 25 Juli 2021 16:45 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat silaturrahmi virtual dengan alim ulama, pengasuh pondok pesantren, dan pimpinan lintas agama se-Jawa Barat (Jabar), Minggu (25/7). (Foto: Ist)
Menko Polhukam Mahfud MD saat silaturrahmi virtual dengan alim ulama, pengasuh pondok pesantren, dan pimpinan lintas agama se-Jawa Barat (Jabar), Minggu (25/7). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai tokoh agama, pengasuh pondok pesantren, tokoh masyarakat se-Jawa Barat berperan penting dalam keberhasilan perang bersama melawan Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Mahfud saat menggelar silaturahmi dengan Alim Ulama, Pengasuh Ponpes, dan Pimpinan serta tokoh lintas agama se-Jawa Barat secara virtual, Minggu (25/7).

"Peran ulama, tokoh agama, masyarakat, adat sangat diperlukan. Kita dituntut untuk bersatu," kata Mahfud MD dalam silaturahmi yang dihadiri Menteri Agama, Kepala BNPB, Gubernur Jabar, Pangdam Siliwangi, Kapolda Jabar, dan pemimpin ormas lintas keagamaan.

Baca juga : Brantas Abipraya Gelar Vaksin Covid-19 Gratis

Menurut Mahfud, ada sejumlah kunci mencegah pandemi Covid-19 semakin parah. Yang pertama adalah vaksinasi. Diingatkannya, berdasarkan kajian ilmiah, tingkat kematian mencapai 90 persen bagi yang belum divaksin. Sementara yang sudah divaksin hanya 10 persen.

Karena vaksin belum bisa merata. Maka penggantinya tetap pakai masker dan tetap menjaga Protokol Kesehatan (Prokes). "Pemerintah sudah berusaha maksimal. Kita di awal kesulitan masker, obat, APD. Sekarang obat, vaksin, APD, masker, sudah merata. Itu langkah pemerintah. Kemudian di sektor ekonomi, pemerintah sudah menggelontorkan triliunan rupiah. Ada bansos, bantuan langsung tunai, kredit tanpa bunga, semua disalurkan," paparnya.

Karena itulah, lanjut Mahfud, pemerintah meminta kesadaran masyarakat dalam mematuhi prokes. Sebab masih ada tokoh masyarakat, tokoh agama, dokter, profesor nyleneh, yang masih berbeda. Ada yang bilang konspirasi orang Yahudi dan lainnya. Bahkan ada yang melakukan provokasi tidak mau mematuhi Prokes.

Baca juga : Persembahkan Medali Olimpiade Tokyo Pertama Untuk RI, Terima Kasih Windy Cantika Aisah...

"Mohon para tokoh, bantu pemerintah. Megingatkan umat, gembala, dan santri masing-masing di Jawa Barat. Kampanye protokol kesehatan. Ajak umat vaksinasi. Pemerintah silakan dikritik," sebutnya.

Selain itu, Mahfud meminta provokasi jangan sampai menyebabkan pemerintahan lumpuh di tengah upaya mengatasi pandemi Covid-19.

"Tantangan pemerintah menyelamatkan dari segi kesehatan dan ekonomi sudah maksimal. Kita harus membuat hati masyarakat tenang. Sebab tenang separuh dari obat. Panik, setengah dari penyakit. Jangan dibuat resah. Itu tugas kita semua memberi ketenangan," imbaunya.

Baca juga : Warga Lintas Agama Bisa Kremasi Di TPU Tegal Alur, Biayanya Gratis

Ditegaskannya, Covid-19 tak pandang bulu. Ia dapat menginfeksi siapapun dan apapun latar belakangnya.

"Sudah 80 ribu meninggal di seluruh Indonesia. Dari kalangam tokoh agama, kiai, ilmuwan, pejabat, orang kecil, orang besar, siapapun saja. Sekarang, harta jabatan tidak ada gunanya. Mau ke RS penuh. Mau berobat keluar negeri, Jerman, Singapura nggak bisa. Mau punya duit banyak, nggak bisa keluar. Mari semua kita taati prokes dan mau divaksin," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.