Sandiaga: Pemerintah Memang Harus Cepat Beradaptasi Pivotnya Harus Lincah

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak masyarakat bingung dan bertanya-tanya, mengapa di masa pandemi Covid-19 ini, pemerintah kerap gonta-ganti kebijakan. Misalnya saja, dulu pemerintah mewajibkan tes PCR sebagai syarat perjalanan. Tapi kini, tes antigen dibolehkan.

Soal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan penjelasan.

Baca juga : Pantau Covid Dalam Kegiatan PTM, Pemerintah Segera Luncurkan Aplikasi Proactive Tracing

Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena pemerintah beradaptasi dan melakukannya berdasarkan data. Serta berpijak pada sains. 

"Jadi, misalnya kemarin, Presiden minta untuk menjaga agar tidak ada pemicu peningkatan kasus Covid-19. Berarti, kita masukin dulu tes PCR selama seminggu, dan kita lihat angkanya stabil. Epidemiologis bilang, kalau angkanya di bawah 500, kita bisa switch ke antigen. Tapi kita lihat, seminggu lagi bagaimana. Karena PCR mahal, kalau diturunkan ke antigen, responnya baik," jelas Sandi dalam wawancara podcast via Instagram, Kamis (5/11).

Baca juga : Gaet Investasi, Bahlil Pakai Gaya Juventus

"Karantina yang tadinya 8 hari, turun jadi 5 hari, dan baru hari ini jadi 3 hari. Kita harus terbiasa. Ini adalah era VUCA: volatility, uncentertainty, complexity and ambiguity," sambungnya. 

Dalam situasi seperti ini, Sandi mengatakan, pemerintah harus cepat beradaptasi. Ibarat bermain basket, gerakan pivotnya harus penuh dengan agility atau kelincahan.

Baca juga : Menaker Harap Santri Cepat Beradaptasi dengan Perkembangan Zaman

"Jadi, selama gonta-ganti itu untuk kebaikan bersama, saya rela melakukan sesuatu, yang mungkin tidak disukai orang lain. Saya sudah berkali-kali bilang, bahwa kita tidak punya kepentingan lain, selain untuk memastikan bahwa kesehatan dan keselamatan masyarakat adalah prioritas," tandas Sandi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.