LDK Muhammadiyah Gelar Rakornas, Haedar Ungkap Dasar Perubahan Nama

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PP Muhammadiyah, di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (25/8). Dalam amanatnya, Haedar menyampaikan selamat atas diselenggarakannya rakornas ini.

Haedar percaya, melalui rakornas ini, akan dijabarkan program-program dakwah komunitas yang merupakan hasil dari putusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, 2022. Serta tentu menyaring berbagai best prestise dari berbagai pengalaman dari Dakwah Komunitas, atau dulu Lembaga Dakwah Khusus.

Terkait dengan perubahan nomenklatur, dari dakwah khusus menjadi dakwah komunitas, Haedar menjelaskan, hal itu agar tidak menimbulkan dikotomi. Sebab, penggunaan term khusus akan ada oposisi binernya, yaitu dakwah umum dan seterusnya. Maka, perubahan ini dimaksudkan agar tidak ada pengaburan makna.

Baca juga : Festival Muhammadiyah Setiabudi Karet Diikuti Ribuan Warga Jakarta Dan Daerah

“Maka kita cari, lalu ketemulah konsep dakwah komunitas, yang rujukannya sangat kuat pada hasil Muktamar tahun 2015, yang di situ dihasilkan tentang dakwah komunitas, sebagai implementasi dari dakwah pencerahan,” ungkap Haedar.

Sementara itu, Ketua LDK PP Muhammadiyah Muchammad Arifin menuturkan, rakornas ini diselenggarakan sampai Minggu (27/8). Arifin juga mengatakan, tema Rakornas LDK PP Muhammadiyah ini adalah Sinergi Nasional Dakwah Pencerahan Berbasis Komunitas.

Saat ini, lanjut dia, LDK PP Muhammadiyah memiliki dai binaan berjumlah 21 orang yang tersebar di kawasan 3T. Selain dai, juga ada binaan mualaf yang rutin mengadakan kegiatan. Mualaf binaan ini juga ada yang berasal dari komunitas 3T.

Baca juga : Masa Jabatan Tinggal Belasan Hari, Ganjar Tetap Cek Progres Perbaikan Jalan

Menyambut kedatangan peserta LDK PP Muhammadiyah, Rektor UMS Sofyan Anif mengaku bangga kampusnya dijadikan sebagai tempat diselenggarakannya rakornas. Pada kesempatan itu, Sofyan juga menyinggung kesuksesan Muktamar ke-48 Muhammadiyah.

“Oleh karena itu, sugeng rawuh. Apabila selama tiga hari ini ada sesuatu yang kurang berkenan kami mohon maaf,” tuturnya.

Dia menambahkan, dakwah komunitas lebih berperan strategis. Dalam usaha memajukan berbagai bidang, pendekatan komunitas Anif jauh lebih efisien. Umat tidak butuh lagi dakwah bil lisan, tapi dakwah kekinian harus menyentuh realitas yang sedang dihadapi masyarakat, yaitu dakwah bil hal.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.