Dark/Light Mode

Denny JA: Popularitas Jokowi Kalahkan Isu Perubahan

Kamis, 17 Agustus 2023 12:30 WIB
Presiden Jokowi bersama Denny JA. (Foto: Ist)
Presiden Jokowi bersama Denny JA. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI), Denny JA mengatakan, popularitas Presiden Jokowi sangat tinggi di ujung kekuasaannya.

Menurut dia, berdasarkan hasil survei LSI Denny JA terbaru jelang 17 Agustus, approval rating yang puas atas kinerja Jokowi selaku Presiden masih sangat tinggi di angka 80 persen.

Denny menjelaskan, jika survei itu diurut ke belakang, di Januari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, hingga Agustus 2023, tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi dalam survei LSI Denny JA, berkisar antara 79-82 persen. Itu tingkat kepuasaan yang teramat tinggi.

Menurut dia, bagi mereka yang menyadari data ini, tak akan mengusung isu perubahan. Yang harusnya diusung justru Jokowi Effect, efek kedekatan dengan Jokowi, efek melanjutkan program penting Jokowi.

Baca juga : KSP: Pidato Presiden Jokowi Teguhkan Posisinya Sebagai Kepala Negara

Apa yang menyebabkan Jokowi masih sangat populer di ujung kekuasaannya? Menurut Denny, hal itu gabungan antara kinerja dan personaliti Jokowo sendiri. 

Denny JA mengatakan, sudah menyampaikan hal ini kepada Jokowi saat bertemu dengan eks Wali Kota Solo itu. “Minggu siang di akhir Juli 2023, saya mendapatkan teks di japri WA. Itu teks dari ajudan Presiden. Ia mengabarkan bahwa Presiden ingin bertemu,” ujarnya.

Denny pun datang ke Istana Merdeka untuk menemui Jokowi. Kedatangan dia, sudah disambut Jokowi dengan rendah hati.

“Maaf, saya mengganggu hari libur Mas Denny. Tadi saya minta cek, apakah hari ini Mas Denny tidak di luar kota,” ujarnya. “Oh sama sekali tidak mengganggu, pak. Dipanggil presiden adalah sebuah kehormatan,” jawab Denny.

Baca juga : Dengan Hilirisasi, Jokowi Proyeksi Pendapatan Perkapita Naik 2 Kali Lipat Lebih

Denny dan Jokowi lalu mengobrol santai saja. Jokowi lebih banyak bertanya. Sesekali ia mencatat percakapan.

“Ketika nanti selesai tugas di 2024, usia Pak Jokowi masih tergolong sangat muda, 63 tahun. Dan Pak Jokowi masih sangat populer,” ujar Denny JA.

Di Indonesia, bahkan di dunia, kata dia, sangat jarang seorang Presiden di ujung kekuasaannya mendapatkan tingkat kepuasaan hingga 80 persen. 

Selesai jumpa pak Jokowi, Denny merenung kisah presiden Indonesia. Menurutnya, tradisi  di Indonesia, umumnya presiden berakhir buruk di ujung kekuasaannya. Bung Karno jatuh. Pak Harto jatuh. Laporan Presiden Habibie ditolak MPR.

Baca juga : Renatta Moeloek, Keluhkan Polusi Jakarta

Gus Dur juga jatuh. Megawati tidak dipilih kembali sebagai presiden dikalahkan oleh SBY. Dan SBY pun di ujung kekuasaanya menurun tingkat populeritasnya, yang berimbas jatuhnya perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu 2014.

“Masih sangat populernya Jokowi di ujung kekuasaan adalah tradisi yang baik untuk dilanjutkan oleh Presiden Indonesia berikutnya,” kata Denny.

Karena itu, kata dia, isu perubahan yang digagas Capres Anies Baswedan kurang bergema. Isu perubahan hanya bergema jika Presiden yang berkuasa tidak populer. Akibatnya publik luas ingin suasana yang baru, berbeda, perubahan.

Sebaliknya, jika presiden yang berkuasa sangat populer, publik ingin kondisi  itu justru berlanjut. Yang menyentuh mayoritas pemilih bukan isu perubahan, tapi justru isu untuk tetap bertahan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.