Dark/Light Mode

Demo Pro Imran Khan Berlanjut, Shehbaz Sharif Terpilih Jadi PM Baru Pakistan

Senin, 11 April 2022 20:58 WIB
Shehbaz Sharif berusia 75 tahun sukses pimpin penggulingan Imran Khan. (Foto Reuters/ Akhtar Soomro)
Shehbaz Sharif berusia 75 tahun sukses pimpin penggulingan Imran Khan. (Foto Reuters/ Akhtar Soomro)

 Sebelumnya 
Setelah Qureshi tidak berhasil menjadi PM baru Pakistan, jajaran anggota PTI mengundurkan diri secara massal. Pengunduran diri mereka mengosongkan banyak kursi di parlemen, sehingga pemilihan umum pun harus dilakukan.

Sementara itu, Khan merasa penggulingan dirinya dipengaruhi tekanan dari Amerika Serikat (AS). Washington berulang kali membantah hal tersebut.

Baca juga : Kementan: Pasokan Daging Sapi, Ayam & Telur Di Jatim Aman

"Perjuangan mencapai kebebasan dimulai lagi hari ini dalam melawan konspirasi asing perubahan rezim," tulis Khan di Twitter. 

Selama masa pemerintahannya, Imran Khan bertentangan dengan Amerika Serikat (AS) dan mendukung pemerintahan Taliban di Afganistan tahun lalu. Baru-baru ini, Imran Khan menuding Amerika berada di balik penggulingan pemerintahannya. Washington menolak tuduhan tersebut.

Baca juga : Neng Eem: Perempuan Bangsa Harus Jadi Agen Persatuan

"Katakan tidak pada pemerintah asing," bunyi sebuah plakat di Karachi milik seorang pengunjuk rasa yang berteriak: "Siapapun pendukung Amerika adalah pengkhianat".

Imran yang adalah PM pertama Pakistan yang digulingkan lewat mosi tidak percaya. Ia menyuarakan ada konspirasi di balik penggulingannya.

Baca juga : Podomoro City Deli Medan Berikan Apresiasi Kepada 5 Bank Partner

Dua sumber yang menolak disebutkan namanya mengatakan pemungutan suara yang menggulingkan Imran Khan berlangsung setelah panglima militer yang berkuasa, Jenderal Qamar Javed Bajwa, bertemu mantan atlet kriket itu. Pemerintahan militer telah memimpin negara berpenduduk 220 juta orang itu selama hampir setengah dari 75 tahun sejak kemerdekaannya.

Militer melihat Imran Khan dan agenda konservatifnya dengan sudut pandang yang baik ketika ia memenangkan pemilihan 2018. Dilansir ABCNews, namun dukungan berkurang setelah perselisihan tentang kepala intelijen militer yang berpengaruh, di samping masalah ekonomi yang menyebabkan kenaikan suku bunga terbesar dalam beberapa dekade minggu ini.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.