Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Elnusa Petrofin Salurkan 10.872 Paket Sembako ke Masyarakat di Seluruh Indonesia
- Thomas Tuchel Merasa Belum Pantas Menyanyikan Lagu Kebangsaan Inggris
- Thibaut Courtois Mau Buka-bukan Soal Kasusnya Di Timnas Belgia
- Lagi Fokus Keluar Zona Degradasi, PSS Sleman Malah Dapat Kabar Buruk
- Ketua DEN : Deregulasi untuk Efisiensi Ekonomi dan Percepatan Investasi
Hari Kopi Internasional, DEKOPI Dorong Milenial Peduli Kesejahteraan Petani Kopi
Rabu, 2 Oktober 2024 08:44 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI) mendorong pemerintah dan generasi milenial untuk peduli pada kesejahteraan petani kopi.
Hal ini mengingat semakin kompleksnya tantangan global. Utamanya terkait peraturan deforestasi Uni Eropa.
DEKOPI menyelenggarakan sarasehan tentang situasi kopi dari tingkat nasional sampai internasional, di BSD, Tangerang Selatan, Selasa (1/10/2024).
Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kopi Internasional 1 Oktober 2024. Sarasehan mengangkat tema 'Promosikan Budaya Kopi, Yang Mempersatukan, Mendukung Kesejahteraan Petani, dan Menumbuhkan Koneksi Global Yang Berkeadilan'.

Sarasehan kopi tingkat Nasional yang digelar Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI) di BSD, Selasa (1/10/2024). (Foto: Istimewa)
Ketua Umum DEKOPI, Rusman Heriawan menyoroti tindakan sepihak mitra dagang Indonesia dalam mengimpor produk komoditi Indonesia, khususnya Eropa.
Baca juga : Dukung Andra Soni Pimpin Banten, Buruh Yakin Bisa Perbaiki Kesejahteraan
Rusman mengatakan, penurunan ekspor Indonesia ke Eropa akan menjadi kenyataan apabila Indonesia terlambat mengantisipasi dampak buruk peraturan deforestasi Uni Eropa (EUDR).
"Kami mengajak semua pihak bekerja sama lebih erat dan harmonis dalam memajukan kesejahteraan petani," ujar Rusman dalam keterangannya, Rabu (2/10/2024).
Rusman mendorong generasi milenial untuk mempromosikan potensi kopi hilir. Menurutnya potensi kopi hilir perlu lebih dikenal secara meluas. Terutama generasi milenial yang lebih banyak bergerak di hilir.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Swedia, Bagas Hapsoro membeberkan riset Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia terkait produksi kopi Indonesia yang semakin turun pada tahun 2023.
Bagas menambahkan, produksi kopi Indonesia turun setelah sempat menunjukkan pertumbuhan positif dalam lima tahunterakhir.
Menurutnya penurunan produksi ini justru berbarengan dengan meningkatnya konsumsi kopi di Indonesia.
Lebih lanjut Bagas menjelaskan, kenaikan harga kopi ini menimbulkan dampak beragam di pasar. Di satu sisi, petani kopi yang masih mampu menghasilkan panen berkualitas mendapatkan keuntungan dari harga jual yang lebih tinggi.
Baca juga : Terima Dirjen Bea Cukai, Bamsoet Dorong Optimalisasi Pelaksanaan FIA CPD
Bagas menjelaskan, pelaku industri hilir seperti pabrik pengolahan kopi dan konsumen akhirnya menghadapi peningkatan biaya produksi dan harga jual yang lebih tinggi.
Menurutnya, kebijakan uji tuntas atau due-diligence pada EUDR cenderung bersifat koersif dan diskriminatif.
Kebijakan ini dinilai bertentangan dengan prinsip perdagangan multilateral dalam kerangka WTO.
"EU harus menghormati hak negara produsen dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan sebagaimana tercantum di Agenda 2030 dan Paris Agreement," ujar Bagas.
Meskipun demikian Indonesia harus mengambil manfaat dari teknologi. Mekanisme untuk menghubungkan beberapa pihak baik instansi atau perseorangan dalam sebuah jaringan untuk bisa saling sharing (berbagi) data.
Hal tersebut mendukung perusahaan kopi yang mengembangkan teknologi blockchain dan traceability (ketelusuran).
Uni Eropa akan memberlakukan peraturan EUDR secara penuh mulai 1 Januari 2025. Menjawab kekhawatiran soal aturan EUDR, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri memastikan bahwa pemerintah telah membuat persiapan.
Baca juga : Menteri PPPA Dorong Forum GenRe Lebih Aktif Edukasi Kesehatan Reproduksi
Prayudi mengatakan, pemerintah telah mempersiapkan Tim Nasional Dashboard.
Hal ini untuk memastikan bahwa jika EUDR akan diterapkan, tidak membawa dampak merugikan bagi Indonesia.
"Dashboard Nasional memberikan masukan kepada para pemangku kepentingan, antara lain dukungan penyusunan workplan dan pedoman-pedoman, koordinasilintas K/L, serta penguatan pemerintah kabupaten; dan komunikasi untukpeningkatan kesiapan pemberlakuan EUDR," ujar Prayudi.
Diskusi ini menekankan pentingnya kesiapan tentang ketelusuran (traceability) dan blockchain technology. Sebab, cepat atau lambat Indonesia harus mengambil manfaat dari teknologi.
Prayudi mmeambahkan, mekanisme untuk menghubungkan beberapa pihak. Baik dari instansi atau perseorangan dalam sebuah jaringan untuk bisa saling sharing (berbagi) data.
"Dengan adanya traceability maka akan tercipta transparansi dan meminimalisir manipulasi informasi data," ujar Prayudi.
Hal ini disadari akan meningkatkan value kopi dan tidak hanya sebatas komoditas kopi, tetapi juga sawit, karet, dan kakao. Dan traceability ini juga akan mensejahterakan dan meningkatkan taraf ekonomi para petani.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya