Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Gunakan Soft Diplomacy Selesaikan Masalah Uighur

Jumat, 20 Desember 2019 17:46 WIB
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan,  Indonesia terus aktif melakukan komunikasi dengan China terkait kondisi terkini Muslim Uighur di Xinjiang.

"Pendekatan Indonesia dilakukan secara bilateral melalui komunikasi dengan memintakan penjelasan. Sudah pernah dilakukan dan ditanyakan kembali. Itu dari waktu ke waktu menunjukkan keseriusan kita mengetahui perkembangan di lapangan," ujar Faizasyah yang ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (20/12).

Faizasyah mengatakan, Indonesia menggunakan jalan diplomasi lunak atau soft diplomacy untuk mendapat informasi terkini seputar Uighur. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi sudah bertatap muka dengan Menlu China Wang Yi di Asia Europe Meeting Foreign Minister Meeting (ASEM FMM) ke-14 di Madrid, Spanyol, Senin (16/12). Retno menanyakan kembali perkembangan di Xinjiang dan telah mendapatkan penjelasan dari rekannya tersebut.

Baca juga : Indonesia Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pengungsi Global

"Dengan mengangkat itu kembali, kita secara jelas, secara berkelanjutan, memintakan update dari pihak China atas perkembangan di wilayah itu," ujar Faizasyah.

Wang Yi menegaskan komitmen negaranya bahwa kebebasan beragama umat muslim di Xinjiang dijamin negara.

China dituding melakukan diskriminasi terhadap Muslim Uighur. Negara Tirai Bambu itu membuat camp konsentrasi yang disebut sebagai re-edukasi bagi lebih dari sejuta muslim di wilayah itu. Kondisi tersebut mengundang perhatian masyarakat dunia termasuk di Indonesia.

Baca juga : Masyarakat Indonesia di Swedia Rayakan Natal Sekaligus Silaturahmi

Seperti diketahui awal pekan ini media asing WSJ menuding ormas Islam Indonesia telah menerima fasilitas dan lobi dari pemerintah China agar mempengaruhi sikap mereka mengenai permasalahan HAM etnis Muslim Uighur di injiang.

WSJ menyebut pandangan sejumlah ormas Islam di Indonesia soal kasus Uighur di Xinjiang berubah, setelah belasan ulama dan akademisi diundang secara langsung kondisi camp re-edukasi di Xinjiang. 

Tudingan WSJ dibantah Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Mu'ti menyebut pemberitaan tersebut sangat tidak berdasar dan fitnah yang merusak nama baik Muhammadiyah, Nadhlatul Ulama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.