Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Calon presiden Partai Demokrat Joe Biden mencap Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai presiden pertama AS yang rasis.
Penilaian itu disampaikan Biden pada pertemuan virtual yang diselenggarakan Serikat Pekerja Layanan Internasional. Biden menanggapi keprihatinan bahwa Trump terus menyalahkan orang Asia atas pandemi virus Covid-19.
Dilansir Reuters, Kamis (23/7), Biden menyebut "sangat memuakkan" bagaimana Trump "mengkategorikan persoalan yang muncul dengan orang-orang berdasarkan warna kulit, negara asal, dari mana mereka datang."
Baca juga : Berat Badan Presiden Turun, Beban Hidup Rakyat Naik
Biden juga menambahkan, tidak ada satu pun presiden yang pernah yang melakukan ini. "Tidak, tidak, tidak pernah. Tidak ada presiden dari Partai Republik yang melakukan ini. Tidak ada presiden dari Partai Demokrat yang melakukan ini. Kita memiliki orang yang rasis, mereka ada, dan mereka mencoba memilih presiden (yang rasis). Dia adalah yang pertama."
Biden memberi isyarat bahwa ia berbagi kekhawatiran dengan penanya bahwa Trump sering menyebut pandemi sebagai 'virus China'.
“Cara dia berurusan dengan orang-orang berdasarkan warna kulit mereka, asal kebangsaan mereka, asal mereka, adalah benar-benar memuakkan,” ujar Biden, dikutip Reuters, Kamis (23/7).
Baca juga : Kendalikan Corona, Presiden Prioritas 3T Di 8 Provinsi
"Tidak ada presiden yang pernah melakukan tindakan rasis,” lanjutnya. "Dan cara dia mengadu domba satu sama lain semuanya dirancang untuk memecah belah negara, memecah belah orang, tidak menyatukan mereka," lanjut Biden.
"Lihat apa yang dia lakukan sekarang. Dia menyalahkan semuanya di China dan menggunakannya sebagai hantaman,” tuturnya.
Katrina Pierson, penasihat senior kampanye Trump mengatakan komentar Biden adalah "penghinaan terhadap kecerdasan pemilih kulit hitam" dan menunjuk pada pernyataan yang dibuat Biden di masa lalu.
Baca juga : Bamsoet: Tentang Reshufle, Presiden Ingin Kinerja Kabinet Lebih Efektif
Biden tahun lalu menghadapi kritik dari lawan-lawan utamanya dari Partai Demokrat ketika dia berbicara tentang kemampuannya untuk bekerja dengan senator mendukung pemisahan antar ras.
"Presiden Trump mencintai semua orang, bekerja keras untuk memberdayakan semua rakyat Amerika, dan didukung oleh lebih banyak pemilih kulit hitam daripada kandidat Presiden Republik dalam sejarah modern. Tidak seorang pun boleh mengikuti kuliah tentang keadilan rasial dari Joe Biden,” ujar Pearson.
Meskipun Biden menyebut Trump rasis pertama yang menjadi presiden, sejarah menunjukkan bahwa AS memiliki pemimpin di masa lalu yang juga rasis. Bahkan ada presiden yang pemilik budak, menggunakan bahasa rasis, mengekspresikan pandangan rasis atau memberlakukan kebijakan rasis. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya