Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dapat Kekuatan Dari Trump, Rupiah Libas Dolar Hingga Mata Uang Asia

Selasa, 6 Oktober 2020 10:13 WIB
Ilustrasi/IST
Ilustrasi/IST

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar keluarnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dari Pusat Kesehatan Walter Reed National Military, memberi kekuatan pada rupiah. Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka meroket. Membuat dolar keok.

Rupiah menguat hingga 178 poin atau sekitar 1,2 persen di level Rp 14.622 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding pedagangan kemarin di level Rp 14.800 per dolar AS.

Tak hanya perkasa atas dolar AS, mata uang Garuda ini menguat atas mayoritas mata uang Asia. Won Korea Selatan menguat 0,27 persen, peso Filipina naik 0,11 persen, ringgit Malaysia naik 0,11 persen, baht Thailand menguat 0,1 persen, dolar Singapura naik 0,06 persen, dan yen Jepang 0,05 persen.

Baca juga : Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melesat

Indeks dolar di sisi lain turun sebesar 0,10 persen ke level 93,418. Sementara nilai tukar rupiah terhadap mata uang global turut menguat. Terhadap Euro sebesar 1,71 persen di posisi Rp 17.251, terhadap dolar Australia naik 1,70 persen di posisi Rp 10.517, terhadap yuan China menguat 2,03 persen di level Rp 2.174.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, melesatnya rupiah didorong sentimen kabar keluarnya Trump dari RS Walter Reed.

"Hal itu mendorong pelaku pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko, sehingga ada potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS pagi ini," terangnya.

Baca juga : Bank Mandiri Raih Award HR Asia 

Ariston mencatat ada potensi penguatan rupiah dengan bergerak di kisaran Rp 14.700 sampai Rp 14.900 per dolar AS pada hari ini, dalam riset harian, Selasa (6/10).

Selain itu, sentimen penguatan juga berasal dari kelanjutan negosiasi paket stimulus ekonomi tahap dua senilai 2,2 triliun AS antara pemerintah dan DPR AS. Di sisi lain, ada peluang pemulihan ekonomi yang tercermin dari perbaikan indeks aktivitas sektor jasa AS yang baru dirilis.

Sementaradari dalam negeri, penguatan rupiah justru muncul dari pengesahan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Ciptaker). Aturan kontroversial ini mendadak disahkan DPR pada Senin malam.

Baca juga : Data Deflasi Bikin Rupiah Deg-degan

"Sentimen positif dari dalam negeri juga bisa datang dari disahkannya RUU Cipta Kerja yang dipandang menguntungkan investor dan situasi unjuk rasa terkendali," pungkasnya.[DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.