Arogansi Anak Duryudana

DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Minimnya pemahaman agama dan budaya menyebabkan perilaku sebagian masyarakat kita seperti daun-daun kering yang mudah terbakar. Gampang marah dan emosi dalam melihat permasalahan. Seperti pemukulan yang dilakukan anak pejabat kepada anak pengurus teras organisasi massa. Kearifan peribahasa “anak polah bopo kepradah” memiliki arti, yaitu anak bertingkah, bapak bertanggung jawab. Akibat ulah buruk anak, orang tua mendapatkan hukuman. Baik hukuman secara normatif, aib dan menanggung beban penderitaan.

“Itu akibat orang tua sering manjain anak, Mo,” celetuk Petruk, cengengesan. Romo Semar diam tidak berkomentar sambil menarik napas dalam-dalam. Rupanya Romo Semar sedang prihatin dengan hujan yang terjadi terus-menerus tiada henti beberapa hari terakhir ini. Sebagian wilayah tergenang banjir dan pepohonan banyak yang tumbang. Belum lagi dampak geopolitik krisis politik di Ukraina. Perang Ukraina dan Rusia sudah setahun. Dan belum ada tanda-tanda kapan akan berakhir.

Baca juga : Menpora Ingin Boling Semakin Diminati Anak Muda

Seperti biasa, kopi pahit dan pisang rebus selalu setia menemani sarapan pagi Romo Semar. Kepulan asap rokok klobot dibiarkan liar membawa ingatannya ke zaman Mahabarata. Bagaimana Prabu Duryudana salah didik membesarkan anaknya Lesmana Mandrakumoro dengan kemewahan harta dan jabatan.

Kocap kacarito, Lesmana Mandrakumara adalah anak Prabu Duryudana dari perkawinannya dengan Dewi Banowati. Ada yang meragukan bahwa Lesmana adalah anak biologi Duryudana. Isu miring menyebutkan Lesmana merupakan anak jin yang disusupkan untuk mengganti anak Banowati yang sebenarnya.

Baca juga : Pesan Toleransi Bethara Guru

Hubungan asmara antara Arjuna dan Banowati rupanya masih berlanjut. Walaupun Banowati sudah diperistri Duryudana, setiap ada kesempatan Arjuna dan Banowati masih merajut hubungan asmaranya. Sewaktu Banowati hamil, Duryudana sempat curiga. Bahkan Duryudana bersumpah kalau yang lahir bayi perempuan berarti anak tersebut hasil selingkuh dengan Arjuna. Namun apabila yang lahir bayi laki-laki diakui sebagai anak Duryudana.

Rupanya, lahir bayi perempuan. Banowati bingung dan minta tolong kepada Kresna untuk menyelamatkan anak hasil hubungan gelapnya dengan Arjuna. Kresna menitipkan bayi perempuan kepada Endang Manuhara. Kelak anak tersebut diberi nama Endang Pregiwati. Di sisi lain, Kresna mengganti bayi Duryudana dengan anak jin Srani penunggu kasatriyan Madukara. Kelak bayi laki-laki tersebut diberi nama Lesmana Mandrakumara.

Baca juga : Duel Dua Raksasa

Dasar anak jin, perilaku Lesmana kurang baik cenderung kurang ajar. Sebagai anak orang nomor satu kerajaan Hastina, Lesmana sombong dan arogan. Suka pamer kekayaan dan kemewahan. Lesmana kurang prihatin dan tidak mandiri layaknya anak raja. Lesmana kasar dan idiot. Kelak dalam kompetisi perebutan wahyu Cakraningrat, Lesmana tidak berhasil memboyong wahyu ratu. Cakraningrat berhasil dimenangkan Abimanyu anak Arjuna.

“Lesmana silau terhadap harta dan jabatan, Mo,” sela Petruk, membuyarkan lamunan Romo Semar. “Betul, Tole. Padahal yang namanya kaya sejati adalah sugih tanpo bondo. Tujuan manusia dilahirkan ke dunia bukan untuk memiliki segalanya. Manusia kembali ke kasedan jati pun tidak membawa apa-apa,” jawab Romo Semar pendek. “Justru manusia merasa tidak memiliki apa-apa itulah akan dijauhkan dari perilaku sombong dan arogan,” papar Romo Semar sambil ngloyor. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.