Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Dalam kasus lain, mungkin data-data surveinya diperoleh secara valid secara akademik, tetapi kasilnya didramatisir sedemikian rupa untuk memojokkan kelompok tertentu, maka hal seperti ini sesungguhnya dapat digolongkan sebagai Religious-Hate Speech (RHS) karena menimbulkan kebencian dan kekecewaan pada kelompok tertentu. Contohnya, sebuah Web dalam media social pernah mengungkapkan ormas Islam tertentu paling banyak melahirkan kelompok radikal dan teroris.
Baca juga : Tendensius Mengungkap Data Dan Fakta (2)
Dalam Web lain pernah memuat fenomena homoseks di Pondok Pesantren. Web lain juga pernah memuat ada yayasan dari agama berbeda di belakang sejumlah kelompok sempalan (baca: Aliran sesat). Yayasan ini memberikan dukungan dana terhadap berbagai kegiatan kelompok sempalan itu.
Baca juga : Tendensius Mengungkap Data dan Fakta (1)
Dalam skala global, mantan Dubes Israel di AS pernah menulis sebuah buku tebal mengungkapkan aliran dana kepada teroris internasional dari salahsatu negara besar di Timur-Tengah. Pengungkapan data-data seperti ini sangat riskan untuk menimbulkan ketegangan, karena itu dapat dikategorikan ke dalam RHS.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.