Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Sebelumnya
Selama dasawarsa terakhir banyak sekali kelompok melakukan survey terhadap venomena kehidupan beragama, khususnya fenomena kelompok radikalisme agama. Bermacam-macam tujuan dan motif survey tersebut. Ada untuk kepentingan akademik seperti tesis atau disertasi, ada untuk kepentingan kebijakan pemerintah, dan ada untuk proyek NGO, dan lain-lain.
Baca juga : Tendensius Mengungkap Data Dan Fakta (2)
Survey atau penelitian terhadap sebuah fenomena keagamaan adalah wajar tetapi jika tujuan survey itu tendensius, misalnya untuk menunjukkan data-data kuantitatif guna menunjukkan kelemahan kelompok agama atau aliran tertentu, apalagi dengan mempermainkan metodologi survey, misalnya merekayasa sampel dan informen, maka di sini muncul problem yang bisa dikategorikan sebagai bentuk lain dari Religious-Hate Speech (RHS). (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.