Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Milklife Festival Keluarga Sehat Ajak Warga Kudus Tekan Angka Stunting
Kamis, 12 Desember 2024 13:38 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Djarum Foundation dan Milklife, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, menyelenggarakan Festival Keluarga Sehat 2024 di Alun-alun Simpang Tujuh.
Ribuan warga, termasuk remaja putri dan ibu balita, tampak antusias menghadiri festival bertema ‘Cegah Stunting Sebelum Genting’.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran keluarga dalam mencegah stunting.
Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie, menekankan, peran orangtua sangat krusial dalam memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang baik.
“Festival ini menjadi sarana yang tepat untuk edukasi orangtua,” ujar Muhammad Hasan Chabibie dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).
Milklife Festival Keluarga Sehat 2024 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran orangtua dalam memerangi stunting.
“Kondisi gizi buruk dapat berdampak pada kesehatan dan kecerdasan anak-anak di masa depan,” ingatnya.
Dia berharap, semua pihak bisa bersama-sama mempersiapkan Indonesia Emas dengan mengurangi angka prevalensi stunting hingga sekecil mungkin.
Baca juga : Menteri Wihaji: Jangan Biarkan Anak Ngobrol Setiap Hari Dengan HP
Pada kesempatan yang sama, Deputy Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation Achmad Budiharto mengatakan, diselenggarakannya Milklife Festival Keluarga Sehat 2024 merupakan salah satu cara untuk meningkatkan dan memperluas kesadaran tentang pencegahan stunting
“Milklife Festival Keluarga Sehat juga merupakan salah satu upaya kami membantu pemerintah menekan angka stunting dalam waktu cepat, khususnya Kabupaten Kudus. Kami sadar angka prevalensi stunting di Kudus cukup tinggi dan sulit turun,” ujar Budiharto.
Salah satu penyebabnya, kata dia, adalah pemahaman masyarakat masih kurang terhadap bahaya dan risiko yang akan menimpa anak-anak mereka.
“Lewat kegiatan ini kami ingin memberikan edukasi, penanganan, dan pencegahan stunting kepada masyarakat agar semakin waspada terhadap bahaya gizi buruk,” sambung Budiharto.
Ia juga menjelaskan, pihaknya telah mengawali berbagai program pencegahan stunting sejak tahun 2018 melalui Gerakan Menjaga Periode Emas (GEMAS) dengan target ibu-ibu pekerja di lingkup karyawan perusahaan.
Sejak itu, program tersebut telah memantau kehamilan 5.476 ibu, pertumbuhan 8.339 baduta (bawah dua tahun), serta memfasilitasi laktasi 4.715 ibu menyusui.
Tercatat hingga September 2024, prevalensi stunting di dalam internal perusahaan sudah menurun hingga 7,5 persen, dari awalnya sebesar 18 persen.
Budiharto juga menjelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting, yakni Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Baca juga : Praktik Baik AKS, Dampak Nyata Turunkan Prevalensi Stunting
Ini adalah pembinaan tumbuh kembang di masa lima tahun pertama kehidupan anak.
SDIDTK adalah tindakan memantau pertumbuhan balita agar berkembang secara optimal.
Selain SDIDTK, Imunisasi Wajib Balita, Vaksin Calon Pengantin, Screening Triple Eliminasi, Activity Edukasi terkait Stunting, kondisi psikologis Ibu Hamil dan menyusui juga sangat penting dipantau.
“Kami akan bekerja sama dengan posyandu/PKK dan puskesmas yang tersebar di Kabupaten Kudus, Kelompok PAUD Kabupaten Kudus, serta seluruh Unit Kerja Djarum Group dalam rangka menekan angka gizi buruk di Indonesia,” tandas Budiharto.
Sementara, salah satu ibu hamil, warga dusun Jetak, Kedungdowo, Fitria Setya Permana mengatakan, dirinya merasa sangat terbantu dengan berbagai fasilitas yang didapatkan secara gratis, seperti pemeriksaan Ultrasonography (USG) dan Hemoglobin (HB).
Fitria juga mengemukakan, pengetahuan tentang pendidikan gizi sangat penting diketahui ibu hamil sejak anak belum lahir.
Menurut Fitria yang usia kehamilannya kini memasuki 15 minggu, gizi buruk pada anak sangat mungkin terjadi karena ketidaktahuan ibu dan pengasuh utama terhadap kebutuhan gizi anak-anak sejak dini.
Jika terjadi secara berkelanjutan, kondisi anak-anak yang stunting dapat semakin parah, karena tubuhnya tidak memiliki imunitas yang kuat untuk menangkal penyakit yang datang.
Baca juga : Ikatan Keluarga Minang Jakarta Deklarasi Dukung RIDO
“Saya sangat bersyukur ada kegiatan Milklife Festival Keluarga Sehat ini. Saya mendapat banyak informasi yang sebelumnya saya tidak tahu,” ungkapnya.
Misalnya, informasi bahwa asupan gizi bagi anak-anak saat sudah mengkonsumsi Makanan Pendamping ASI (MPASI) nanti, lebih mementingkan protein hewani, dibanding serat yang terkandung pada sayur dan buah.
“Saya mendapatkan ilmu baru memasak MPASI, aturan makan sampai cara penyimpanan bahan-bahan makanannya. Dari sisi ibu hamil, saya juga disarankan makan makanan bergizi dan minum susu,” sambungnya.
Dia menyatakan, ilmu yang didapatkannya akan dibagikan kepada anggota keluarga di rumah sehingga mereka juga paham akan bahaya stunting dan pencegahannya.
Berbagai booth yang tersedia di Milklife Festival Keluarga Sehat 2024 adalah Booth Pelayanan dan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil & Ibu Menyusui.
Di booth ini terdapat beberapa fasilitas seperti Pemeriksaan Ultrasonography (USG) dan Hemoglobin (HB), Edukasi & Pijat Laktasi, Screening Triple Eliminasi serta Senam Ibu Hamil.
Kemudian, Booth Pelayanan Kesehatan Balita, termasuk di dalamnya adalah Edukasi MPASI, Screening Tumbuh Kembang Balita, juga Imunisasi Dasar Lengkap.
Selain itu ada pula berbagai hiburan permainan untuk anak-anak yakni Playground Motorik Anak, Lomba Mewarnai, Fun Games, dan Soccer Challenge.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya