Dark/Light Mode

Penjelasan PVMBG

Gempa Sukabumi Dipicu Aktivitas Penunjaman Lempeng Indo-Australia

Selasa, 8 Januari 2019 21:16 WIB
Gempa Sukabumi berpusat di laut, dan berkedalaman 10 meter. Tidak berpotensi tsunami. (Foto: BMKG)
Gempa Sukabumi berpusat di laut, dan berkedalaman 10 meter. Tidak berpotensi tsunami. (Foto: BMKG)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gempa bumi berkekuatan 5,4 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Sukabumi, Bandung, dan Pangandaran pada Selasa (8/1), pukul 16.54 WIB.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi berada pada koordinat 7,85°LS dan 106,48°BT, berjarak 113 km sebelah Barat Daya Sukabumi, Jawa Barat. Gempa berkedalaman 10 meter itu tidak berpotensi tsunami. Sementara berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS), Amerika, pusat gempa bumi berada pada koordinat 7,750°LS dan 106,525°BT dengan kekuatan 4,2 SR pada kedalaman 65,7 km.

Baca juga : Sukabumi, Pangandaran & Bandung Digoyang Gempa 5,4 SR

Terkait hal tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan, pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia, di sebelah selatan Pulau Jawa bagian barat. Berdasarkan tatanan tektonik, perairan selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Jawa.

Wilayah di sekitar pusat gempa bumi, disusun oleh batuan sedimen berumur Tersier dan batuan gunungapi berumur Tersier hingga Kuarter. Batuan Tersier yang terlapukan serta batuan berumur muda pada umumnya bersifat urai dan dapat mengamplifikasi guncangan gempa bumi.

Baca juga : Di Kantor PPP Diponegoro Foto Djan Faridz Diturunkan

LDijelaskan, berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya (65,7 km; USGS) yang berada pada jalur kegempaan (Zona Benioff), gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Guncangan gempa bumi dirasakan di Pos Pengamatan G. Salak (Kec. Cicuruk, Kab. Sukabumi), G. Gede (Kec. Cipanas, Kab. Cianjur), G. Tangkuban Parahu (Ciater, Kab. Subang) dan G. Guntur (Kec. Tarogong Kaler, Kab. Garut) dengan intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity).

Baca juga : Putra Sulung Ustadz Arifin: Jangan Percaya Hoaks

 Berdasarkan BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Sukabumi dan Pelabuhan Ratu dengan intensitas III MMI, di Bandung sebesar II-III MMI, di Pangandaran, Lembang, Cibareno dan Lebak dengan intensitas II MMI. Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut.

Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi mengenai kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini. Dalam kondisi seperti ini, PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Selain itu, masyarakat juga diminta tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.