Dark/Light Mode

Pemprov DKI Didorong Bikin Pansus

Pangan Subsidi Lenyap, Warga Curiga Dibeli Calo

Kamis, 28 November 2024 06:50 WIB
Ketua Komisi B Nova Hari­van Paloh. (Foto: Dok. NasDem)
Ketua Komisi B Nova Hari­van Paloh. (Foto: Dok. NasDem)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak warga Jakarta mengeluh sulit membeli pangan bersubsidi karena susah dapat nomor antrean online. Warga menduga, ada oknum atau calo yang bermain, membeli pangan dengan harga murah itu.

Dugaan itu bukan tanpa se­bab. Karena, kuota pendaftaran untuk membeli pangan bersub­sidi, ludes dalam hitungan detik.

Keluhan warga tersebut disampaikan ke Komisi B De­wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Oleh karena itu, Komisi Bidang Pereko­nomian ini mengusulkan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menuntaskan permasalahan pangan bersubsidi.

Ketua Komisi B Nova Hari­van Paloh mengusulkan, Dinas KPKP membentuk panitia khu­sus (pansus) panitia pangan ber­subsidi untuk mengatasi berbagai permasalahan pangan bersubsidi. Pertama, jumlah kuota sangat ter­batas sehingga banyak penerima manfaat tidak mendapatkannya.

Baca juga : Buru Kemenangan Perdana Amorim

Kedua, banyak masyarakat yang tidak mengerti dengan sistem digital. Sehingga tidak dapat mengisi link antrean untuk mendapatkan pangan bersubsidi.

Dan ketiga, terkait tempat pengambilan paket pangan bersub­sidi yang dirasakan terlalu jauh. Bahkan warga harus mengeluar­kan biaya transportasi.

“Melalui pansus, kita berharap bisa melakukan sinkronisasi data penerima yang valid. Dan membenahi mekanisme untuk mendapatkannya yang lebih mu­dah dan efisien,” kata Nova dalam Rapat Banggar di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (22/11/2024).

Selain itu, Komisi B mendo­rong Dinas KPKP meningkatkan pengawasan dan memperbanyak lokasi penyaluran pangan ber­subsidi. Khususnya di pasar-pasar terdekat.

Baca juga : Spurs Hempaskan Jazz

Menurut Nova, pengawasan distribusi pangan sangat di­perlukan. Sebab banyak titik pemberian subsidi tidak sesuai dengan perencanaan sehingga subsidi tidak tepat sasaran.

Nova mengimbau Dinas KPKP jangan mengurangi jum­lah penerima manfaat pangan bersubsidi. Mengingat masih angka pengangguran masih tinggi di Jakarta.

Sulitnya mendapatkan nomor antrean pangan bersubsidi dike­luhkan warga ke akun Instagram Dinas KPKP DKI Jakarta, @dkpkp.jakarta.

“Pendaftar kuota pukul 7.00 WIB baru dibuka. Tapi pukul 7.01 sudah habis. Ada apa nggak sih pelayanan sembakonya? Saya hampir 3 bulan sudah tidak bisa ambil sembako,” tanya @nyasri­rejekinyauri.

Baca juga : Penyidikan Lanjut, Kejagung Kini Mencari Bukti Tambahan

“Sudah dua bulan ini daftar kuota habis terus, padahal sudah mantengin dari jam 7,” keluh @ anugrahwidhy. “Tiap pagi daftar nggak pernah dapat, baru ngedip kuota sudah penuh,” tulis @arofi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.