Dark/Light Mode

Hujan Ekstrem Picu Gerakan Tanah

Waspada, 10 Kecamatan Di Jakarta Rawan Longsor

Sabtu, 14 Desember 2024 06:50 WIB
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. (Foto: Istimewa)
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di dekat tebing dan aliran sungai, untuk mengantisipasi longsor akibat cuaca ekstrem. Sebab, curah hujan di atas normal, berpotensi membuat tanah bergerak.

Berdasarkan data BPBD, ada 10 kecamatan di Jakarta rawan longsor.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji meminta, camat dan lurah serta masyara­kat aktif mengecek kondisi wilayahnya. Terutama yang berdekatan dengan aliran sungai dan tebing atau gawir.

Baca juga : Liverpool Vs Fulham, Misi Perkokoh Kursi Panas

“Peningkatan curah hujan berpotensi menyebabkan tanah longsor. Petugas TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD di setiap kelurahan bersama lurah dan camat akan memonitor kondisi wilayah yang membutuhkan penanganan,” kata Isnawa dalam keterangannya.

Isnawa mengajak masyarakat melakukan penanaman pohon di lokasi rawan longsor.

Apabila tanah dalam keadaan miring atau berpotensi bergerak, lanjut Isnawa, masyarakat harus membuat bronjong dan turap. Hal itu bisa dilakukan mandiri atau kolektif oleh masyarakat. Tujuannya, meminimalisasi dampak yang lebih serius kalau terjadi hujan lebat.

Baca juga : Jojo Jinakkan Gajah Perang

“Untuk penanganan bencana harus dilakukan secara kompre­hensif,” ujarnya.

Berdasarkan Pusat Vulkanolo­gi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa wilayah di DKI Jakarta berada di Zona Menengah potensi terjadinya tanah longsor. Yakni, di Jakarta Selatan (Jaksel) meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Ke­bayoran Lama, Mampang Prapa­tan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan. Kemudian di Jakarta Timur (Jaktim) meliputi wilayah Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo.

Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Semen­tara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Baca juga : Crazy Rich Surabaya Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp 1,1 Triliun

BPBD Jaksel terus melakukan sosialisasi dan edukasi tanggap bencana di wilayah rawan longsor.

Komandan Pleton BPBD Jaksel Diki Meawadi mengatakan, pihaknya terus mengajak tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pengurus lingkungan, Pemerintah setempat, serta unsur terkait untuk peduli dan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan.

“Peran mereka semua sangat penting. Saat petugas BPBD tu­run ke lapangan melakukan miti­gasi bencana, mereka banyak membantu karena lebih menge­tahui kondisi lingkungannya,” jelasnya, Kamis (12/12/2024).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.