Bahasa Cinta Untuk Perdamaian Dunia

RM.id  Rakyat Merdeka - Tidak ada yang tahu tentang cinta, kecuali kita saling menyapa dan punya rasa…

Aku mencintaimu dengan sadar, dan membersamaimu dengan sabar…

Borobudur menjadi saksi lahirnya pesan kedamaian untuk dunia. Ratusan anak-anak bertalenta khusus, berkumpul di sini Sabtu (16/4).

Mereka ikut dalam kegiatan seni, dengan tema “Akulah Bintang” sebagai rangkaian dari kirab obor Special Olympic Nasional (SOINA).

Bait puisi di atas diucapkan oleh Sinung Nugroho Rahmadi, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, saat membuka kegiatan tersebut.

Di Lapangan Lumbini, kawasan Candi Borobudur, anak-anak berkebutuhan khusus, dengan penampakan wajah khas, tampak senang. Mereka bermain, menari, membaca puisi, melukis dan bernyanyi.

Baca juga : Telkom Regional 2 Cari Musisi Muda Untuk Prambanan Jazz Festival 2022

Semuanya bahagia. Karena tipikalnya “berkebutuhannya khusus” maka tingkahnya lucu-lucu. Mereka bercanda, tepuk tangan, tertawa-tawa. Tidak ada satu pun yang terlihat sedih atau merana.

Dunia mereka, adalah bergembira. Anak-anak ini disapa sebagai “bintang” oleh Warsito Ellwein, Ketua Umum PP SOINA. Dia adalah tokoh yang concern pada anak-anak ini.

“Siapa kalian?” sapa Warsito. Dijawab anak-anak itu, “Akulah Bintang!”

Jumlah anak-anak seperti ini di Indonesia sekitar 5,4 juta orang. Tingkat intelegensianya atau IQ di bawah 70, sehingga sering disebut sebagai penyandang disabilitas intelektual. Mayoritas kondisinya kurang diperhatikan dan dipinggirkan.

SOINA mewadahi anak-anak ini agar berkegiatan, menjadi atlet khusus atau tertarik di bidang seni budaya. 

Kata Warsito, kita-kita ini punya hati. Tapi hati yang dimiliki anak-anak ini lebih besar. Mereka, kecerdasannya terbatas, tapi memiliki kepekaan dan kebaikan hati yang lebih dibanding orang biasa.

Baca juga : PUPR Berupaya Selesaikan Jalan Tol Dan Nasional Untuk Mudik Lebaran

"Kita sampaikan pada dunia. Anak-anak ini punya hati. Dunia semakin berkembang maju, namun sensitifitas hatinya makin kurang. Anak-anak atau insan bertalenta khusus ini akan memberi hati agar dunia semakin aman, nyaman, guyub, rukun dan bahagia,” katanya.

Pesan damai itu dilakukan secara simbolis. Semua anak-anak istimewa ini diajak berdiri melingkar, lalu menjejakkan kaki yang diwarnai ke lembaran kain putih membentuk pola bola dunia.

Rangkaian kegiatan berlangsung sejak tengah hari. Tapi anak-anak tetap semangat.

Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan, berbicara kepada mereka bahasanya hanya satu, yaitu rasa cinta.

“Di luar panas, tapi tidak membuat kita semua cemas, dan hari ini kita berbahagia karena bahasa yang kita pakai adalah bahasa cinta. Ini soal rasa,” ujarnya.

Pada 3-8 Juli nanti, SOINA akan menggelar Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) 2022 di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Ini adalah ajang kompetisi nasional olahraga dan festival seni budaya, untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Baca juga : PT Suntory Salurkan Sebagian Hasil Penjualan Untuk Pendidikan Anak Disabilitas

Mereka perlu diarahkan dan didukung oleh banyak pihak, agar individu yang bertalenta mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri.

Kick off kegiatan Pesonas 2022 telah diawali dengan penyulutan obor pada 9 Desember 2021 di Kabupaten Grobogan, Jateng.

Nyala obor disulut dari api abadi di Mrapen. Selanjutnya, obor tersebut diarak dan dikirab ke 42 kota/ kabupaten di Pulau Jawa.

Saat ini, api obornya berada di Borobudur. Mei nanti, akan sampai ke Jakarta. Lalu Juli, kirab berakhir di Kota Semarang, tempat diselenggarakannya Pesonas 2022.

Sinung berharap, semangat anak-anak bagaikan api obor, yang terus menyala sampai acara puncaknya nanti.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.