Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Jengkel Jagung Masih Impor

Pak Mentan, Gimana Ini...

Sabtu, 30 April 2022 06:50 WIB
Presiden Jokowi dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022, yang disiar­kan di kanal Sekretariat Presiden, Kamis lalu.
Presiden Jokowi dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022, yang disiar­kan di kanal Sekretariat Presiden, Kamis lalu.

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali mengungkapkan kekesalannya di hada­pan para menteri dan kepala daerah. Kali ini, mantan Wali Kota Solo itu, jengkel karena Indonesia masih tergantung pada jagung impor dan kedelai impor. Padahal, dua komo­ditas itu, bisa ditanam di Indonesia. Aduh, Pak Mentan, bagaimana ini...

Kekesalan Jokowi itu diungkapkan dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022, yang disiar­kan di kanal Sekretariat Presiden, Kamis lalu. Acara yang digelar di Istana Negara itu, dihadiri para menteri dan kepala daerah.

Dalam pidatonya, Jokowi mengung­kapkan soal ancaman krisis pangan dan energi yang akan terjadi di 2022 dan 2023 sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Kata dia, pemerintah sudah menyiapkan 7 strategi untuk menghadapi krisis tersebut. Dua di antaranya adalah mengurangi impor dan meningkatkan produksi pangan dalam negeri.

Baca juga : Mengenal Pasar Forex, Sejak Mesir Kuno Hingga Zaman Modern

Karena itu, Kepala Negara meminta jajarannya untuk fokus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Artinya, semua belanja barang dan jasa difokuskan untuk dilakukan di dalam negeri. Potensi TKDN di pusat mencapai Rp 526 triliun, sementara di daerah Rp 535 triliun sehingga total mencapai Rp 1.062 triliun.

“Ini angka yang besar sekali. Jangan sampai angka yang sangat besar sekali ini dibelanjakan untuk barang-barang impor, sehingga produksi dalam neg­eri tidak berkembang meningkat,” pesan Jokowi.

“Ini sudah dua kali saya sampaikan. Bekerja fokus untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri,” tambahnya.

Baca juga : Pengamat: Impor Minyak Mentah Besar, Biaya Produksi BBM Tinggi

Strategi lain, lanjut Jokowi, menin­gkatkan produktivitas pangan dalam negeri. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyayangkan selama ini Indo­nesia masih mengimpor hal-hal yang sebenarnya bisa terpenuhi dari dalam negeri. Beberapa di antaranya adalah jagung dan kedelai.

“Jagung masih impor, tanam jagung. Kenapa? Menanam jagung di manapun juga tumbuh, kenapa masih impor,” tegasnya.

Menurut Jokowi, ada banyak lahan di dalam negeri yang bisa digunakan untuk menanam kedelai yang merupakan bahan baku tahu dan tempe itu. “Kedelai kita juga masih impor. Pada­hal banyak daerah yang sesuai untuk penanaman kedelai,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.