Menemukan Masa Lampau Di GAS Padang

RM.id  Rakyat Merdeka - No document, No History. Tak ada dokumen, maka tidak ada sejarah. Demikian Leopold von Ranke menekankan pentingnya dokumen dalam riset sejarah.

Demi menyusuri kembali jejak-jejak masa lampau, 21 mahasiswa Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Sumatra Barat, bersama dosen pengampu kearsipan Fikrul Hanif Sufyan, mengunjungi Galeri Arsip Statis (GAS) Kota Padang.

Baca juga : Kejutan Der Panzer

Galeri ini merupakan bagian penting dari Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang yang didirikan pada 2015. Di tempat ini, pengunjung bisa berselancar ke masa lampau, dengan melihat beberapa koleksi arsip yang dipajang, berupa foto-foto tempo dulu dan arsip-arsip yang berhubungan dengan tumbuh kembangnya Kota Padang.

“Sekitar 150 foto yang merupakan koleksi dari Kantor Arsip dan Perpustakaan sudah dipajang. Ada sekitar 4000 entri arsip di sini, yang belum didigitalisasi,” ujar Restu Pramona, fungsional Arsiparis Dinas Arsip Perpustakaan.

Baca juga : Tumbuhkan Rasa Empati, Mona Ratuliu Ajarkan Anak Berbagi

Sementara untuk arsip statis milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, yang telah dientri sampai 2022 ini adalah 19.600 bekas arsip. Kehadiran mahasiswa di GAS ini adalah untuk melihat sendiri bentuk-bentuk arsip statis, baik berupa dokumen, audio, video, dan foto-foto tempo dulu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.