Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

DMI Gelar Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN 2022

Masjid Harus Jadi Pangkal Kesejahteraan, Bukan Cuma Tempat Ibadah

Selasa, 19 Juli 2022 10:00 WIB
Ketua Umum PP DMI, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 M. Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)
Ketua Umum PP DMI, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 M. Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan menggelar Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN di Gedung DMI, Jalan Matraman Raya 39-41, Jakarta Timur, Rabu (20/7).

Ini akan menjadi konferensi internasional komunitas masjid yang pertama untuk kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Ketua Umum PP DMI yang juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 HM Jusuf Kalla akan menyampaikan keynote speech dalam pembukaan konferensi ini.

Acara tersebut akan menghadirkan sesi diskusi panel dengan topik “Kerja Sama Kemasjidan ASEAN” dengan pembicara wakil-wakil dari Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Sesi berikutnya akan mengetengahkan pembicara Prof. KH. Nasaruddin Umar dan YBrs Tn Hj Mohd Shah Hasim dengan topik Islam Wasathiyah, DR. Hayu Prabowo dan YBrs Tn Mohd Fadzil Bin Abu Kasim (EcoMosque), Bunyan Saptomo dan YBhg Dato Mohd Khay Bin Ibrahim (ASEAN Masjid Community), serta Arief Hartawan dan YBhg Datuk Hj Ab Jamal Bin Ton Hj Sakaran (Digital Masjid).

Wakil Ketua DMI dan Wakil Presiden Dunia Islam Melayu Komjen Pol (Purn) Dr (HC) Drs. H. Syafruddin MSi akan menyampaikan sambutan pada saat penutupan konferensi.

Konferensi ini bertujuan untuk membentuk komunitas ASEAN, sesuai kesepakatan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang beranggota 10 negara, untuk memberlakukan ASEAN Community (Komunitas ASEAN) sejak Desember 2018.

Baca juga : Unas Gelar Konferensi Internasional Natural Products dan Chronic Diseases

Komunitas/Masyarakat ASEAN meliputi tiga pilar, yang mencakup Asean Economic Community, Asean Political and Security Community, dan Asean Social and Cultural Community.

Komunitas Sosial Budaya ASEAN meliputi semua kolompok sosial-budaya, termasuk kelompok keagamaan yang di dalamnya ada komunitas masjid.

Sebenarnya, Komunitas Masjid (umat Islam) juga tidak bisa dilepas dari pilar political-security community. Karena Islam adalah agama yang kaffah dan rahmatan lil alamin, yang concern pada perdamaian dan kesejahteraan umat manusia.

Jumlah muslim di ASEAN, merupakan yang terbesar dibanding umat agama lain. Mencakup 42 persen.

Ada tiga negara ASEAN yang penduduk muslimnya mayoritas atau lebih dari 50 persen penduduk. Yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Selain itu, ada tiga negara yang penduduk muslimnya minoritas tapi cukup besar (antara 6-16 persen penduduk. Yaitu Singapura, Thailand dan Filipina.

Oleh karena itu, komunitas masjid di ASEAN memiliki peran penting dalam merespons berbagai tantangan dinamika sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat muslim ASEAN.

Baca juga : Hari Perempuan Internasional, KBRI Kolombo Kampanyekan Kesetaraan Gender

Terkait hal tersebut, Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN diusulkan digelar secara online dan offline.

Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk saling bertukar informasi dan pemikiran, dalam menggalang solidaritas komunitas dan membangun sinergi. Serta kolaborasi masjid se-ASEAN.

Lingkup diskusi terkait peran masjid dalam mengatasi isu lingkungan hidup, serta pemanfaatan teknologi digital untuk kepentingan komunitas masjid serta sosialisasi Islam Wasathiyah.

Secara umum, fungsi masjid tidak hanya untuk kegiatan ibadah rutin saja, tapi juga masuk pada ranah muamalah.

Oleh karena itu, peran masjid tidak hanya untuk menyampaikan pesan keagamaan saja. Tetapi juga merealisasikan perbuatan kebaikan sebagai cerminan spiritual keagamaan, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat yang majemuk.

Untuk mendukung fungsi masjid dalam bidang ekonomi, sosial, kemasyarakatan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup tersebut, perlu dilakukan pembangunan kapasitas (capacity building) dan penguatan kelembagaan (institutional strengthening) masjid. Baik secara nasional, juga dengan negara-negara sahabat.

Presidensi Indonesia di G20 yang mengusung tema: “Recover Together, Recover Stronger” tahun ini, mengindikasikan perlunya dukungan semua pihak, termasuk komunitas masjid dalam mencapai kesejahteraan sosial.

Baca juga : Kesetaraan Gender Harus Dijadikan Investasi Vital

Masalah perubahan iklim, ekonomi dan pandemi Covid-19 telah menjadi perhatian dunia, termasuk G20 yang merupakan 20 kelompok ekonomi terbesar dunia.

Sebagai Presiden G20, Indonesia telah menetapkan tiga program pokok. Yaitu ekonomi digital, lingkungan hidup, dan penanggulangan pandemi global (Covid-19).

Berdasarkan pandangan tersebut di atas, pelaksanaan konferensi sehari yang merupakan bagian dari rangkaian Milad ke-50 DMI tahun 2022 dan diikuti delegasi dari 10 negara anggota ASEAN, ditujukan untuk empat poin penting. 

Pertama, membuka komunikasi dan kolaborasi komunitas masjid ASEAN sesuai spirit kesepakatan ASEAN Community.

Kedua, meningkatkan kesadaran komunitas masjid se-ASEAN. Bahwa masjid mempunyai peranan yang sangat penting, dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program masjid ramah lingkungan (ecomosque).

Ketiga, memberdayakan komunitas digital talent masjid se-ASEAN untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam memasuki era digital communication, untuk keperluan manajemen masjid & dakwah (digital management dan dakwah).

Keempat, pertukaran pengertian dan langkah praktis Islam Wasathiyah oleh komunitas masjid se-ASEAN. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.