Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sambut Mahasiswa Baru, PresUniv Gelar Pre-University 2022

Senin, 29 Agustus 2022 11:09 WIB
Plt Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek, Hendarman. (Foto: Ist)
Plt Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek, Hendarman. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mahasiswa harus peka dengan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Apalagi di era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) seperti sekarang ini. Bersikap proaktif dan penasaran akan sangat membantu mahasiswa untuk bertahan di masa depan. 

Demikian disampaikan Hendarman, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dalam acara Pre-University 2022 yang diselenggarakan oleh President University (PresUniv), Rabu (24/8) lalu.

Pre-University, yang bertema Your Best Career Awaits, adalah ajang reguler yang diselenggarakan untuk menyambut mahasiswa baru PresUniv. Untuk tahun 2022, PresUniv menerima 2.049 mahasiswa baru baik dari dalam maupun luar negeri. Jumlah ini meningkat lebih dari 5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menurut Hendarman, mahasiswa tidak boleh banyak diam. Mahasiswa juga perlu memiliki profil sebagai pelajar Pancasila, yakni memiliki kompetensi global, tetapi berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Ada enam utama ciri-ciri pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif. Pada ciri yang terakhir, yaitu kreatif, dia menekankan.

“Kreatif tidak harus memulai segala sesuatunya dari awal. Bisa juga dengan memodifikasi apa yang sudah ada,” ujarnya.

Rektor PresUniv Prof. Dr. Chairy menyambut gembira kedatangan para mahasiswa baru. “Kini, kalian resmi menjadi keluarga besar PresUniv atau PresUniverse,” ucap Chairy. 

Baca juga : Didampingi Basuki, Presiden Tinjau Progres Renovasi TMII

Menurut dia, PresUniv termasuk salah satu dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Di PresUniv, kami memberi kalian lingkungan internasional dan multikultural. PresUniv menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar perkuliahan. 

“Kami juga memiliki mahasiswa asing terbanyak dibandingkan dengan universitas lainnya di Indonesia,” ungkap Chairy.

Mahasiswa asing itu datang dari berbagai negara, seperti China, Timor Leste, Vietnam, Korea Selatan, Mongolia, Bangladesh, Amerika Serikat, Sri Lanka, Pakistan, Kazakhstan, hingga Fiji. Bahkan PresUniv tercatat menjadi perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing penuh waktu terbanyak se-Indonesia. 

Mahasiswa- mahasiswa asing tersebut sama-sama belajar dan berinteraksi dengan mahasiswa Indonesia yang berasal dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Kata Chairy, “Pada tahun pertama, seluruh mahasiswa wajib tinggal di asrama. Ini bertujuan untuk mempercepat proses pembauran, membangun relasi dan koneksi di antara sesama mahasiswa,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Chairy juga menjelaskan tentang program magang atau internship. “Ini merupakan flagship program dari PresUniv yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dunia kerja lebih awal,” katanya. 

Di PresUniv, magang merupakan bagian dari kegiatan perkuliahan. Jadi, bersifat wajib dengan bobot Satuan Kredit Semester-nya (SKS) yang juga sangat tinggi.

Baca juga : Modus Baru! Rektor Unila Minta Deposito Dan Emas

Mahasiswa yang ingin mengikuti program magang juga dipermudah oleh lokasi PresUniv yang terletak di salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, yaitu kawasan industri Jababeka. Chairy memaparkan, luas kawasan industri ini mencapai 5.600 hektar dan menjadi “rumah” bagi lebih dari 2.000 perusahaan nasional dan multinasional. 

“Selain magang, ini juga memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa PresUniv untuk memiliki karier yang lebih baik,” tegas Chairy.

Sementara, Wakil Rektor bidang Akademik PresUniv Handa S. Abidin mengatakan, PresUniv akan membantu mahasiswa menemukan pilihan kariernya sejak dini. PresUniv menawarkan career-focused curriculum. Melalui kurikulum tersebut, mahasiswa dipersiapkan untuk menekuni tiga jalur pilihan karier (stream), yakni sebagai profesional, entrepreneur, atau menjadi akademisi/peneliti.

Bagi yang ingin menjadi profesional, mereka akan magang di berbagai perusahaan dengan didampingi seorang dosen sebagai pembimbing. Mereka yang memilih berkarier sebagai entrepreneur akan mengikuti program mentorship di SetSail BizAccel, inkubator bisnis milik PresUniv.

Sementara, bagi yang ingin menjadi akademisi atau peneliti, mereka akan magang sebagai asisten para profesor di PresUniv dan sekaligus melakukan penelitian bersama.

Pada kesempatan tersebut, Handa juga memperkenalkan program baru PresUniv, yakni Premium Career. Kata Handa, “Melalui program ini, kami ingin membantu mahasiswa untuk mendapatkan karier yang terbaik sesuai dengan keinginan mereka,” bebernya.

Baca juga : Rektor Unila Patok Tarif Sampai Rp 350 Juta

Program Pre-University kali ini diawali dengan kegiatan moving-in pada Sabtu-Minggu (20-21 Agustus). Ini adalah kegiatan daftar ulang yang dilanjutkan dengan berbondong-bondongnya mahasiswa baru masuk ke asrama.

Pre-University digelar selama empat hari, Senin hingga Kamis (22-25 Agustus) di President University Convention Center. Ada berbagai acara yang dilaksanakan selama Pre-University. Di antaranya, meet & greet bersama dengan seluruh program studi dan fakultas, penjelasan dari seluruh biro yang melayani mahasiswa, serta sharing dari Erry Hakiki, lulusan Prodi Manajemen, PresUniv, tahun 2009 yang kini bekerja di United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Hadir pula Aaron O’Brien, seorang influencer asal Australia, yang aktif memberikan edukasi tentang bahasa Inggris dengan gaya milenial. Salah satu pesan O’Brien kepada mahasiswa baru PresUniv, “Be consistent in learning English.”

Ikut pula berbagi pada ajang tersebut Abdul Wahid Maktub, Duta Besar Indonesia untuk Qatar (2003-2007) yang kini menjadi Penasihat Rektor PresUniv. Abdul Wahid mengajak mahasiswa untuk menjadi adaptif.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.