Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Catatan Penting Prof. Tjandra Di Hari Ulang Tahun PDPI Ke-49

Kamis, 8 September 2022 08:47 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama memberi catatan penting di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Di usia yang nyaris setengah abad, PDPI terus menjadi garda terdepan, dalam perjuangan melawan pandemi Covid-19

"Kita masih ingat, ketika varian Delta menyerang, dan nyaris meluluh lantakkan pelayanan kesehatan kita. Ketika itu, para dokter spesialis paru yang semuanya merupakan anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), bersama petugas kesehatan lain, benar-benar berada di front terdepan dalam menangani pasien. Baik yang ringan, maupun yang sangat gawat," kata Prof. Tjandra dalam keterangannya, Kamis (8/9).

"Sebagian dokter spesialis paru juga tertular Covid-19. Sedihnya, beberapa teman sejawat saya gugur dalam tugas," imbuhnya.

Prof. Tjandra yang juga Ketua Majelis Kehormatan PDPI menilai, Covid-19 merupakan salah satu bukti nyata peran dokter spesialis paru bagi negara dan bangsa.

Baca juga : Anies Datangi KPK, Demi Hilangkan Prasangka

"Patut diketahui, masalah kesehatan paru tentu bukan hanya Covid-19. Sehingga, peran dokter spesialis paru amat luas dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa," tuturnya.

Faktanya saat ini, Indonesia masih menjadi penyumbang kasus tuberkulosis (TB) ketiga terbesar di dunia. Sudah ada Peraturan Presiden No 67/2021 yang mengamanatkan Indonesia, untuk mengeliminasi tuberkulosis di tahun 2030.

"Sejauh ini, belum pernah ada Peraturan Presiden khusus untuk satu penyakit. Seperti yang ada untuk tuberkulosis. Ini artinya, penanganan TB perlu mendapat dukungan semua pihak, agar dapat terlaksana," ujar Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI ini.

Selain TB, masih banyak jenis penyakit paru lainnya. Sebut saja kanker paru, asma bronkial, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit paru kerja dan sebagainya.

Di samping itu, juga masih ada berbagai jenis infeksi paru dalam bentuk pneumonia. Semisal Legionella, yang kini sedang mewabah di Argentina, dan sudah pernah ada di Indonesia.

Baca juga : Ingat Ya, Qatar Batasi Penjualan Bir Di Piala Dunia!

Semua penyakit ini, kata Prof. Tjandra, merupakan kancah kerja sehari-hari para dokter spesialis paru.

Di samping menangani penyakit, ada dua hal penting yang selama ini menjadi perhatian para dokter spesialis paru kita. Yaitu kebiasaan merokok dan polusi udara, yang menimbulkan dampak buruk pada paru dan pernapasan.

"Ini masalah yang cukup besar di negara kita," cetus Prof. Tjandra.

Di ulang tahun ke-49 PDPI, jumlah dokter spesialis paru di Indonesia baru mencapai 1.584. Belum mencapai rasio 1:100 ribu penduduk, untuk Indonesia yang memiliki populasi 273 juta jiwa per 2021.

"Masih kurang sekitar 1.200 orang lagi. Ini jumlah yang besar," ucap Prof. Tjandra.

Baca juga : Jokowi Ingatkan Ancaman Penyakit Zoonosis, Prof. Tjandra Sampaikan 7 Poin Penting Ini

Sekarang, baru ada 13 program studi yang dapat mendidik dan meluluskan dokter spesialis paru. Artinya, jumlah universitas yang memiliki Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Paru harus ditingkatkan. Proses pendidikannya juga perlu ditambah.

"Ini jelas perlu dukungan dan seyogyanya mendapat prioritas penting dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Kesehatan. Ilmu pengetahuan penyakit paru di dunia dan Indonesia, terus amat berkembang pesat," pesan Prof. Tjandra.

Dalam rangka ulang tahun ke-49 PDPI, pada 7 September kemarin, Prof. Tjandra menyampaikan presentasi tentang tuberkulosis, kanker paru, penyakit paru obstruktif, tindakan intervensi paru, dan sebagainya.

Pada bulan ini, juga akan diselenggarakan Pertemuan Ilmiah Khusus PDPI, yang akan membahas berbagai aspek penyakit paru secara lengkap dan menyeluruh, dengan tema “Strategy for Emerging Diseases: Key Role of Lung Health”.

"Kiprah dokter spesialis paru Indonesia selama ini sudah nyata terbukti. Kami memang selalu siap menyumbangkan darma bakti utama bagi kesehatan bangsa dan ilmu pengetahuan," pungkas Prof. Tjandra. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.