Dark/Light Mode

Catatan Prof Tjandra Yoga Aditama

Ini 7 Masalah Kesehatan Di 77 tahun Kemerdekaan RI

Senin, 15 Agustus 2022 22:06 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama. (Foto: dok. Pribadi)
Prof. Tjandra Yoga Aditama. (Foto: dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada 17 Agustus 2022 ini kita merayakan 77 tahun kemerdekaan. Sudah banyak sekali kemajuan yang berhasil diraih. Tetapi, masih banyak juga tantangan yang harus kita hadapi di berbagai bidang kehidupan. Termasuk, kesehatan.

Setidaknya ada tujuh tantangan masalah kesehatan yang harus kita tangani di hari-hari mendatang. Pertama adalah pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) di bidang kesehatan. Yaitu, goal 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Di tahun 2030 kita harus dapat menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia.

Baca juga : Antisipatif Dan Kehati-hatian Di Tengah Ketidakpastian Global

Ada sembilan target dalam SDG goal 3 ini, ditambah dengan empat target tambahan, yang banyak di antaranya belum kita capai. Sebagian juga belum terlihat akan tercapai di tahun 2030, delapan tahun lagi.

Contohnya, target 3.3., yakni mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya pada tahun 2030.

Untuk tuberkulosis misalnya, dalam Perpres ini 67/2021 sudah disebutkan target eliminasi tuberkulosis secara jelas, yaitu pada tahun 2030 terjadi penurunan angka kejadian (incidence rate) TB menjadi 65 per 100.000 penduduk dan penurunan angka kematian akibat TB menjadi enam per 100.000 penduduk.

Baca juga : Prof. Tjandra: Cacar Monyet Kini Berstatus Darurat Kesehatan Global, Tapi Belum Tentu Jadi Pandemi

Ini tentu kerja besar karena pada 2021 angka kejadian (incidence rate) masih 312/100.000 penduduk dan angka kematian 34/100.000 penduduk. Harus turun amat jauh untuk mencapai target yang sudah dicanangkan ini.

Kesimpulannya perlu ada prioritas kegiatan dan sumber daya untuk pencapaian target SDG 2030 demi kesehatan dan kesejahteraan bangsa.

Tantangan kedua adalah pelayanan kesehatan primer yang memang amat diperlukan semua negara, apalagi negara kita dengan variasi geografis yang amat beragam.

Baca juga : Inovasi Wolbachia Sukses Turunkan DBD Hingga 77 Persen

Sebelum tahun 1980-an, sudah ada Puskesmas di setiap Kecamatan di seluruh negara kita. Itu suatu modal pencapaian kesehatan masyarakat yang amat penting.

Tetapi kemudian, penjelasan Kementerian Kesehatan pada April 2022 menyebutkan bahwa 5.498 dari 10.373 Puskesmas (53 persen) belum memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan sesuai standar, dan 586 Puskesmas belum memiliki tenaga dokter.

Jelas perlu upaya keras untuk ketersediaan pelayanan kesehatan primer yang bermutu dan terjangkau di seluruh pelosok negeri. Ini adalah pelayanan kesehatan pertama yang tersedia agar masyarakat kita dapat tetap sehat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.