Dark/Light Mode

Kepala BNPT: Ulama dan Santri Punya Andil Besar Dalam Membangun Pondasi NKRI

Kamis, 1 Desember 2022 23:37 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengingatkan seluruh santri Pondok Pesantren Al-Ishlah, Hari Santri Nasional merupakan pengakuan negara atas andil besar Ulama dan Santri dalam perjuangan membangun fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"22 Oktober pemerintahan Presiden Jokowi menepatkan tanggal tersebut sebagai Hari Santri Nasional, ini adalah pengakuan kepada para ulama dan santri atas jerih payah perjuangan membangun pondasi NKRI," sebut Boy.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Dialog Kebangsaan Antar Lembaga Se-Jawa Barat dan Pelantikan Pengurus Lajnah Pencegahan Terorisme dan Radikalisme Jawa Barat dengan tema "Meneguhkan Toleransi, Menjaga Integrasi Bangsa" di Pondok Pesantren Al-Ishlah, Desa Jatireja, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (1/12).

Baca juga : Kepala BNPT Dorong Mahasantri Lirboyo Jaga Nilai Keindonesiaan

Boy Rafli menjelaskan keterlibatan ulama-ulama dan para santri yang menjadi pejuang pada masa kemerdekaan menghasilkan pengakuan dari pemerintah di dalam menghasilkan Resolusi Jihad Fisabilillah melawan penjajah.

Tetapi seiring berjalannya waktu, istilah jihad dewasa ini justru kerap kali disalahgunakan segelintur oknum untuk memecah belah bangsa sendiri.

"Namun saat ini kita perlu waspada, beda jihad jaman kemerdekaan dengan jihad hari ini yang dikumandangkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang ingin memecah belah bangsa kita," beber mantan Kapolda Papua ini. 

Baca juga : Pewaris Semangat Juang Ulama, Santri Harus Jadi Benteng NKRI

Dengan berbagai narasi menyimpang yang beredar, baik di dunia nyata maupun dunia maya dengan mengatasnamakan agama, upaya pencegahan dengan membangun deteksi dini merupakan kunci dalam penanggulangan intoleransi, radikalisme dan terorisme.

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa kunci menanggulangi intoleransi, radikalisme dan terorisme bukan sekedar penegakan hukum, tetapi upaya pencegahan dengan membangun deteksi dini, daya cegah dan daya tangkal masyarakat secara bersama-sama," ingat Boy. 

Sementara itu, Sesepuh Ponpes Al-Ishlah, KH. Ushfuri Anshor menyambut baik kehadiran Boy Rafli. Dirinya berharap, silaturahmi ini dapat mencegah masuknya paham-paham intoleransi, radikalisme dan terorisme kedalam pesantren.

Baca juga : Kepala BNPT Dorong Mahasantri Ponpes Lirboyo Kediri Berkomitmen Cinta Tanah Air

"Saya berharap kepada BNPT untuk penanggulangan supaya jangan ada ideologi mereka (terorisme) yang masuk di daerah kita," ungkap KH Ushfuri Anshor.

Dirinya juga berharap, kehadiran BNPT dapat mencegah ancaman pengaruh paham-paham menyimpang yang berusaha menyusup ke dalam lingkungan pondok pesantren. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.