Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ajib! Upah Petugas KPPS Pemilu 2024 Naik 2 Kali Lipat, Ini Info Pendaftarannya
- Lari Pagi Di CFD Jakarta, Ganjar Borong Kaos Kaki Dagangan Siti Di Senayan
- Thomas Doll Soroti Mental Skuad Macan Kemayoran
- Survei: 60,2 Persen Publik Percaya Jokowi Tetap Netral Di Pilpres 2024
- Terbang Ke China, Ginting Cs Siap Berburu Gelar BWF World Tour Finals 2023

RM.id Rakyat Merdeka - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menegaskan, gempa M6,4 Garut yang terjadi pada Sabtu (3/12) pukul 16.49.41 WIB, tidak memiliki kaitan dengan gempa Cianjur.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa ini memiliki parameter update M6,1.
"Tidak ada kaitannya. Beda sumber. Gempa Garut terjadi akibat patahan dalam slab lempeng Australia, yang menunjam ke bawah Jawa Barat di kedalaman 109 km. Gempa ini kita sebut dengan intraslab earthquake," jelas Daryono via Twitter, Sabtu (3/12).
"Gempa Garut ini karakternya miskin gempa susulan (lack of aftershocks)," imbuhnya.
Baca juga : Relawan Pendukung Ganjar Bangun MCK Untuk Penyintas Gempa Cianjur
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Garut dengan skala intensitas IV MMI (bila terjadi pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Wilayah Soreang, Kopo, Kalapanunggal, Sumur, Ciamis, Tasikmalaya bergetar dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan ada truk berlalu).
Sumedang, Lembang, Pamoyanan, Panimbang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulonprogo merasakan gempa dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
Sementara wilayah Cikembar, Cugenang, Palabuhan Ratu, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, Trenggalek terguncang dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Baca juga : Ganjar Muda Indonesia Terjun Langsung Salurkan Bantuan Gempa Cianjur
Hasil pemodelan menunjukkan, gempa Garut tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 17.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
Sebelumnya, pada Senin (21/11), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa M5,6 Cianjur diduga disebabkan oleh pergeseran sesar Cimandiri. Gempa yang telah merenggut lebih dari 300 nyawa ini, terjadi akibat patahan geser.
Hingga Sabtu (3/12) pukul 07.00 WIB, BMKG mencatat 378 kali gempa susulan akibat gempa M5,6 Cianjur. Kekuatan melemah, dan frekuensi makin jarang. ■
Baca juga : Sinar Mas Dukung Penanganan Gempa Cianjur
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya