Dark/Light Mode

Digelari Balugu Sangeri Benua, Erick Janji Tak Tinggalkan Warga Nias Dalam Kemiskinan

Sabtu, 7 Januari 2023 22:43 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat menjalani upacara adat penganugerahan gelar Balugu Sangeri Benua dari masyarakat Nias, Sabtu (7/1). (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir saat menjalani upacara adat penganugerahan gelar Balugu Sangeri Benua dari masyarakat Nias, Sabtu (7/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir mendapatkan kehormatan dari masyarakat Pulau Nias. Dia diakui menjadi bagian dari marga Zebua.

Dengan kehormatan ini, Erick telah dianggap sebagai warga Pulau Nias.

Bagi Erick, gelar tersebut merupakan sebuah kehormatan besar. Sekaligus merupakan tanggung jawab untuk mendampingi masyarakat Nias. Agar nasib perekonomiannya bisa membaik.

 

 

Kondisi perekonomian Pulau Nias menjadi penekanan Erick, karena empat kabupaten yang ada di pulau paling Barat Indonesia ini tergolong tertinggal. Termasuk, jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain di Provinsi Sumatera Utara.

“Ini adalah sebuah kehormatan luar biasa bagi saya, sebagai bagian dari warga Zebua dan Pulau Nias. Tidak mungkin kita meninggalkan saudara -saudara kita yang tertinggal di berbagai wilayah," kata Erick di Taman Kota Gunung Sitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara, Sabtu (7/1).

Baca juga : KPK Menolak Dianggap Sedang Ngerjain Khofifah

"Pulau Nias ini ada empat kabupaten yang terendah dalam ekonominya. Kalau kita lihat dalam cakupan Provinsi Sumatera Utara,  empat kabupaten yang terendah perekonomiannya, ya di Pulau Nias. di antaranya, yang terendah perekonomiannya ya di sini,” imbuhnya.

Pemberian gelar adat Nias tersebut ditetapkan melalui musyawarah para tetua adat.

Erick menyadari, disematkannya suatu gelar kehormatan, selalu beriringan dengan tanggung jawab dan darma bakti yang harus diemban serta dijaga.

"Saya kini dikenal oleh masyarakat Nias sebagai Erick Thohir Zebua, dengan gelar kebangsawanan Balugu Sangeri Banua yang bermakna ‘Pengayom Negeri’. Ini suatu kehormatan. Zebua adalah nama keluarga terhormat, yang juga berperan penting dalam kebudayaan Nias," beber mantan Presiden Inter Milab ini.

Langkah Jangka Pendek

Erick menekankan langkah-langkah taktis yang akan dipersiapkan dalam jangka pendek.

Langkah tersebut antara lain memperkuat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program PNM Mekaar.

Baca juga : The Yanks Andalkan Taktik Serangan Balik

Saat ini, KUR yang tersalurkan di seluruh Pulau Nias baru mencapai Rp 300 miliar, dengan 7.580 nasabah.

Penerima bantuan pada program PNM Mekaar adalah 7.500 ibu-ibu dengan nilai total Rp 24 miliar. Masing - masing menerima dukungan pembiayaan di kisaran Rp 1 juta hingga Rp 4 juta.

Statistik itu, bagi Erick, masih belum cukup. Dia juga melirik komoditas utama yang banyak ditemukan di Pulau Nias, sebagai basis pengembangan ke depan. Misalnya saja, perkebunan kelapa.

Dalam konteks ini, keterlibatan petani kelapa yang maksimal di Deli Serdang,  dapat diterapkan di Nias.

Sehari sebelumnya, Erick meninjau proyek pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Deli Serdang untuk produksi minyak makan merah.

Pengembangannya tidak menekankan pada BUMN, melainkan pada keterlibatan petani secara lebih maksimal, melalui koperasi petani.

Dalam jangka pendek, Erick berupaya untuk meningkatkan program KUR dan PNM Mekaar. Selain itu, dia juga melirik potensi perkebunan kelapa, yang mungkin bisa dilakukan industrialisasi.

Baca juga : Lestari Minta Pemerintahan Fokus Tingkatkan Kualitas Guru

"Kemarin, di Deli Serdang, kami melakukan pembangunan pabrik minyak goreng merah, yang harganya Rp 2.000 lebih murah. Tapi mengandung vitamin A dan E. BUMN koordinasi dengan para petani, membangun koperasi petani, dan membangun ekosistemnya,” papar Erick.

Opsi untuk Nias

Dalam jangka panjang, Erick mengaku telah berbicara dari hati ke hati dengan para pimpinan daerah di Nias, untuk mengangkat masukan terkait masa depan pengembangan ekonomi Pulau Nias.

Sejumlah alternatif itu meliputi upaya menjadikan Nias sebagai pusat wisata (seperti Labuan Bajo dan Mandalika) atau menjadi kawasan kelautan terpadu.

“Tadi, kami sudah berbicara dari hati ke hati dengan pimpinan daerah. Bersama pemerintah pusat, kami melakukan pembangunan Nias ini secara menyeluruh. Jadi tidak parsial satu per satu. Ini yang akan disampaikan Pimpinan Daerah kepada Bapak Presiden, sebagai prioritas pembangunan di Pulau Nias,” pungkas Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.