Biaya Kampanye Besar, Mendingan Buat Modal Usaha

 Sebelumnya 
“Pantesan, habis terpilih menjadi anggota Dewan langsung pada cari proye­kan buat balik modal,” ujar @sageflash.

Akun @Pan_badran menyarankan masyarakat mengecek gaji dan tunjangan anggota Dewan yang di atas kertas. Dia memastikan, jumlah gaji tersebut tidak cukup untuk balik modal kampanye.

“Jadi, wajar bila mereka berlomba-lomba menjadi koruptor,” katanya.

Baca juga : Kinerja Apik Airlangga Harus Dibarengi Dengan Keaktifan Di Medsos

Akun @mardiyansantoso mengaku, mending buat modal usaha kalau biaya kampanye sampai Rp 100 miliar. Dengan modal usaha, berarti tidak menghambur-hamburkan uang buat konstituen.

Akun @echonze tidak kaget dengan besarnya biaya menjadi anggota Dewan, karena sudah menjadi rahasia umum. Yang belum diberitakan, modalnya balik seberapa cepat dan dari mana saja asal-usulnya. “Itu yang penting,” ujarnya.

“Makanya, dalam waktu lima tahun, anggota DPR berpikir bagaimana caranya harus lebih dari balik modal,” kata @Moudy_y.

Baca juga : BNPB Bantu Rp 4,25 M Untuk Penanganan Banjir Jawa Tengah

Tingginya biaya kampanye, kata @Kadarrusmanlyus, hanya bisa diselesai­kan dengan sistem proporsional tertutup. Dia menjelaskan, dengan sistem tertutup akan menghasilkan anggota legislatif berdasarkan kompetensi dan bukan popu­laritas seperti saat ini.

“Juga anggota Dewan terpilih tidak ada alasan korupsi untuk mengganti biaya kampanye yang memakan biaya besar. Yang penting, petugas pemilu akan lebih mudah karena hanya menghitung suara partai,” ujarnya.

“Karena besarnya biaya untuk kampa­nye, makanya banyak anggota Dewan yang korupsi karena gaji tidak cukup untuk balik modal,” kata @ridwan957. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.