Kiai Said Beda Sikap Dengan Gus Yahya

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj menyindir pihak-pihak yang ingin memisahkan NU dengan PKB. Menurut dia, NU=PKB, PKB=NU. Sikap Kiai Said ini beda dengan Kiai Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang ingin menjaga jarak dengan PKB.

Diksi PKB adalah NU, NU adalah PKB didengungkan Kiai Said, di acara Serasehan Nasional Satu Abad NU, di Jakarta, kemarin. Acara ini digelar oleh PKB.

“PKB adalah NU, NU adalah PKB. Harus didengungkan itu. Kita suarakan itu. Enggak boleh surut. Enggak boleh kendor,” ucap Kiai Said dalam pidatonya.

Baca juga : Mendag Perluas Kerja Sama Perdagangan Dengan Eurasia

Ia mengingatkan, PKB dilahirkan oleh para kiai NU. Saat itu, PBNU melalui Tim Lima diberi tugas untuk memenuhi aspirasi warga NU. Tim Lima itu beranggotakan Ma`ruf Amin, Dawam Anwar, Said Aqil Siroj, Rozy Munir dan Ahmad Bagdja.

Menurutnya, Tim Lima pembentukan PKB itu dibekali dengan Surat Keputusan (SK) resmi dari PBNU untuk menjalankan tugasnya. Karena itu, ia mengaku heran jika ada ormas yang kepingin menjauhkan PKB dengan NU.

“Sejarahnya memang seperti itu,” ingat Kiai yang kini didapuk sebagai Komisaris Utama PT KAI itu.

Baca juga : Erick: NU Dan Indonesia Harus Bisa Bersaing Dengan Bangsa Lain

Kiai Said juga tak sungkan-sungkan meminta Ketum PBNU saat ini tidak melupakan sejarah tersebut. Apalagi Ketum PKB.

Ia sesumbar kepingin suatu saat ada warga NU maupun PKB yang menjadi presiden. Setelah saat ini berhasil menjabat sebagai Wakil Presiden. Bahkan jika perlu ke depan, kata Kiai Said, mayoritas Menteri adalah orang NU atau PKB.

“Cita-cita, lho, ya,” selorohnya.

Baca juga : Umat Kristiani Rayakan Natal Dengan Tenang, Mahfud Happy

Hal senada dikatakan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menegaskan, PKB tidak bisa dilepaskan dari NU. Menurut Cak Imin, PKB lahir dan dibesarkan NU, sehingga PKB masuk dalam rangkaian sejarah satu abad NU.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.