Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Survei LSI Denny JA

PDIP, Golkar, Gerindra 3 Besar, New Comer Masih Nol Koma

Selasa, 7 Februari 2023 15:39 WIB
Konferensi pers survei nasional di Kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda Nomor 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (7/2). (Foto: Istimewa)
Konferensi pers survei nasional di Kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda Nomor 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (7/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menggelar survei nasional setahun jelang Pemilu 2024. Hasilnya, ada kategorisasi partai besar, partai menengah, partai kecil, dan partai gurem nol koma.

Peneliti Senior LSI Denny JA Ardian Sopa memaparkan, berdasarkan survei nasional terbaru lembaganya, hanya ada tiga partai yang perolehan dukungannya di atas 10 persen. Yakni PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.

"PDI Perjuangan di tempat teratas mendapat dukungan sebesar 22,7 persen, disusul Golkar 13,8 persen, dan Gerindra di tempat ketiga dengan dukungan 11,2 persen. Ketiganya masuk kategori partai besar," ungkap Ardian saat konferensi Pers di Kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda Nomor 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (7/2).

Ketiga partai ini berpeluang menjadi pemenang di Pemilu 2024. Karena pemilu legislatif dan pemilu presiden terjadi secara serentak, partai yang mengajukan calon presiden paling populer berpeluang menjadi partai terbesar.

Baca juga : Sambangi Sekber Gerindra-PKB, Elite NasDem: Mau Ngopi-ngopi Enak

"Khususnya PDI Perjuangan diambang hattrick alias menang pemilu 3 kali berturut-turut jika memiliki capres yang populer. Golkar dan Gerindra hanya bisa mengalahkan PDI Perjuangan jika memiliki capres yang lebih populer ketimbang capres Banteng," tuturnya.

Sementara itu, terdapat empat partai yang perolehannya melebihi parliamentary threshold 4 persen. Yakni PKB, Demokrat, PKS, dan NasDem. PKB mendapat dukungan sebesar 8,0 persen, disusul Demokrat 5 persen, PKS 4,9 persen dan NasDem 4,4 persen. Ini masuk kategori partai menengah.

Sedangkan Partai Perindo memperoleh dukungan sebesar 2,8 persen, disusul PPP dengan dukungan 2,1 persen, dan PAN dengan dukungan sebesar 1,9 persen. Ketiga partai ini mendapat dukungan direntang 1-4 persen, sehingga di kategorikan partai kecil.

Selanjutnya, partai-partai lain yang ikut Pemilu 2024, perlu berjuang ekstra untuk bisa lolos parliamentary threshold. Semua partai baru yang ikut baru pertama kalinya juga masih menjadi partai nol koma alias masih di bawah 1 persen. 

Baca juga : 2024, Pertarungan Antara Penerus Legacy Jokowi Dan Pengusung Isu Perubahan

Yakni PSI dengan dukungan 0,5 persen, PBB, Partai Garuda, Partai Ummat dengan dukungan sebesar 0,3 persen, Partai Hanura, Partai Buruh, Partai Gelora, dan PKN dengan dukungan sebesar 0,1 persen. Kedelapan partai ini dukungannya di bawah 1 persen, sehingga dikategorikan sebagai partai gurem.

Dikatakan, partai baru hanya bisa menjulang tinggi didukung jika partai itu memiliki calon presiden paling populer. Ini terjadi untuk kasus Partai Demokrat. Saat itu, Demokrat pada pemilu yang kedua yang diikutinya (2009), memiliki SBY sebagai calon presidennya.

Selain itu, partai yang pernah lolos ke DPR dapat terjatuh menjadi partai Non- Parlemen atau tak lolos parliamentary threshold, seperti pada kasus Partai Hanura dan PBB pada pemilu sebelumnya.

"Ini peringatan untuk PAN dan PPP yang hingga hari ini belum didukung minimal 4 persen," ingat Ardian.

Baca juga : LSI Denny JA: Mesin Partai On Fire, Golkar Bakal Kuasai Jabar

Survei nasional terbaru LSI Denny JA dilakukan dari tanggal 4 hingga 15 Januari 2023 dan riset kualitatif. Dengan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9 persen. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.