Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Denny JA Ikut Soroti Penolakan Terhadap Tim Israel, Ini Katanya

Rabu, 29 Maret 2023 21:23 WIB
Denny JA. (Foto: Ist)
Denny JA. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA ikut menyoroti ramainya penolakan terhadap kehadiran tim Israel pada Piala Dunia U-2023 yang akan digelar di Indonesia. 

Menurut dia, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dan lolosnya tim  Israel sebagai satu dari 24 pesertanya merupakan konsekuensi bagi Indonesia sebagai negara yang mengajukan diri jadi tuan rumah event berskala internasional. Meskipun di sisi lain juga dituntut tetap mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel.

“Di era diplomasi baru, sebuah negara tetap bisa pro kepada kemerdekaan Palestina. Tapi negara itu memberikan kebebasan kepada PSSI di bawah FIFA bergerak dengan aturannya sendiri,” ujar Denny JA dalam keterangannya, Rabu (29/3).

Dia berpendapat, bisa terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah sebuah kehormatan bagi negara anggota FIFA. Pasalnya, sebagai olah raga yang penggemarnya sama banyaknya dengan penganut agama besar, menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA membuat Indonesia akan menjadi perhatian dunia.

Baca juga : Otomotif Award Umumkan Kendaraan Terbaik 2023, Ini Daftarnya

Oleh karena itu, sambungnya, konsekuensi dari menjadi tuan rumah Piala Dunia yang tak bisa dihindari Indonesia adalah mengikuti aturan FIFA, termasuk menerima tim Israel untuk bertanding, meski banyak terjadi penolakan. Sebab, bagaimanapun, tim Israel adalah anggota FIFA yang sah yang lolos setelah melalui seleksi.

“Walaupun kebijakan nasional Indonesia pro kemerdekaan Palestina, dan anti pendudukan Israel. Walaupun tak ada hubungan diplomatik Indonesia dan Israel. Itu tak bisa mengubah aturan FIFA bahwa negara yang lolos seleksi seperti Israel tetap harus bermain di negara tuan rumah,” terang Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena.

Dia pun sependapat dengan sebagian besar rakyat Indonesia yang mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina. Apalagi, Indonesia juga patut berterima kasih atas peran Palestina dalam pengakuan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Terlebih, konstitusi Indonesia menyatakan hak kemerdekaan itu milik segala bangsa.

“Kita harus bangga dengan sikap Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina. Apalagi, Indonesia secara resmi ikut dalam Two State Solution bagi berdirinya dua negara merdeka di Timur Tengah, Israel dan Palestina. Tapi, perjuangan dan pilihan kebijakan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina tak ada hubungan dengan peristiwa olah raga sepak bola FIFA,” ungkap Denny JA. 

Baca juga : Ganjar Pranowo Tolak Israel, Ini Kata Kornas Ganjarist

Dia kembali mengingatkan soal diplomasi lama yang tak bisa dipakai dalam kasus Piala Dunia FIFA U-20 2023. Diplomasi baru tidak memaksakan sebuah organisasi internasional untuk tunduk kepada pilihan politik sebuah negara nasional yang menjadi tuan rumah.

Denny JA juga menyebut, penolakan tim Israel hadir di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia adalah sesuatu yang unik. Di saat banyak politisi di Tanah Air ramai menentang kehadiran Israel, Duta Besar Palestina untuk Indonesia justru yang memahami posisi Indonesia yang tak terhindarkan sebagai tuan rumah harus ikut aturan FIFA.

Kata dia, Dubes Zuhair Al Shun menyatakan, keikutsertaan masing-masing negara dalam Piala Dunia U-20 tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan suatu negara. Sebab, setiap negara ikut serta sebagai bagian dari kompetisi yang berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Bahkan, lanjut Denny JA, Zuhair Al Shun menegaskan, sekalipun Indonesia mengizinkan Israel untuk datang ke Indonesia, dukungan Indonesia kepada kemerdekaan Palestina tidak akan pernah berubah. “Sikap Dubes Palestina ini adalah bagian dari diplomasi baru. Menyenangkan untuk tahu tokoh seperti Jusuf Kalla dan Presiden Jokowi sendiri berpendapat sama. Baik Jusuf Kalla dan Presiden Jokowi berbeda dengan politisi lain, mereka juga sudah berada di alam diplomasi baru,” ujar Denny JA.

Baca juga : Menkeu Buka Pendaftaran Anggota DK OJK, Ini Syaratnya

Menurut dia, Presiden Jokowi juga sudah memberikan pandangannya: jangan campur adukkan politik dan olah raga. “Presiden sudah mengekspresikan sebuah mindset diplomasi baru. Tinggal mindset diplomasi lama yang kini perlu menyadari bahwa dunia sudah berubah,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.