Dark/Light Mode

Ketua MPR Bersama Wapres Buka Alumni Connect PPI Dunia

Jumat, 26 Mei 2023 17:40 WIB
Saresehan Alumni/Alumni Connect PPI Dunia, di Jakarta, Jumat (26/5). (Foto: Istimewa)
Saresehan Alumni/Alumni Connect PPI Dunia, di Jakarta, Jumat (26/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin membuka Saresehan Alumni/Alumni Connect yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia). Tidak hanya dimaknai sebagai media silaturahmi, event ini juga berfungsi membangun jaringan, sekaligus merekonstruksi gagasan dan pemikiran mengenai berbagai isu penting. Khususnya, seputar penguatan ketahanan perekonomian nasional melalui pariwisata, ekonomi kreatif dan inovasi teknologi.

Di sektor pariwisata, misalnya, selama beberapa dekade menjadi salah satu sumber utama penyumbang pendapatan devisa negara. Tercatat, dari 2015 hingga 2019, pendapatan devisa negara dari sektor pariwisata terus meningkat dari 10,8 miliar dolar AS menjadi 17,76 miliar dolar AS.

"Setelah pandemi Covid-19 merontokkan capaian devisa pada titik terendah hanya sebesar 0,49 miliar dolar AS, sektor pariwisata kembali bangkit dengan sumbangan devisa sebesar 4,26 miliar dolar AS atau naik hingga lebih dari 769 persen pada 2022, dan diproyeksikan kembali naik menjadi 5,95 miliar dolar AS pada 2023," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat memberikan Public Lecture dalam Alumni Connect PPI Dunia, di Jakarta, Jumat (26/5).

Baca juga : Urgensi Moderasi Beragama Topang Kemajemukan Indonesia

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, pertumbuhan ekonomi digital juga memiliki kontribusi yang tidak sedikit. Pada 2022, ekonomi digital Indonesia tercatat mencapai 77 miliar dolar AS, setara 40 persen dari total pangsa pasar digital ASEAN, sekaligus menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS.

"Dunia akan semakin mengalami perubahan besar, khususnya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi digital. Terlebih dengan booming teknologi baru seperti metaverse, web 3, cryptocurrency, NFT, blockchain, dan artificial intelligence. Sebagai gambaran, volume penjualan NFT di dunia sudah menembus 24,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 357 triliun pada. Sementara nilai aset kripto dunia sudah mencapai 3 triliun dolar AS," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini mengingatkan, di tengah berbagai kemajuan, tidak bisa menutup mata bahwa masih ada berbagai tantangan dan persoalan lain yang harus dihadapi. Misalnya, perekonomian global saat ini yang sedang tidak baik-baik saja.

Baca juga : Relawan MPG: Bakal Capres Lain Tak Sebanding Dengan Ganjar

Forum Ekonomi Dunia 2023 memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami pelambatan pada tingkat 1,7 persen. Pelambatan ekonomi dunia diperkirakan dialami oleh 95 persen dari negara maju, dan 70 persen di negara berkembang.

"Hal ini diperburuk kondisi geopolitik global yang diwarnai konflik dan ketegangan politik. Antara lain perang Rusia-Ukraina, eskalasi ketegangan China-Taiwan, potensi konflik di semenanjung Korea, memburuknya hubungan Turki dan Yunani, serta ketegangan di kawasan Laut China Selatan," urai Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, PPI Dunia serta Alumni Connect PPI Dunia harus bisa memanfaatkan bonus demografi yang sedang dicapai Indonesia, agar bisa membawa keuntungan bagi pembangunan nasional bangsa. Jangan sampai bonus demografi tersebut justru menjadi bencana, akibat ketidakmampuan mengelola sumber daya para pemuda.

Baca juga : Silaturahmi Bersama Eks Napiter, Kepala BNPT: Mari Kuatkan Tali Silaturahmi

"Titik puncak fase bonus demografi Indonesia diperkirakan terjadi hingga tahun 2030, dimana jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 285 juta hingga 300 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen nya, atau sekitar 199,5 juta hingga 210 juta jiwa adalah kelompok usia produktif usia 15-44 tahun," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.