Ketum PITI Ipong Hembing Putra Jelaskan Makna Mars PITI Ciptaannya

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum PITI Dr Ipong Hembing Putra ternyata bukan saja mahir dalam meracik obat-obatan secara organik atau herbal, tetapi juga mampu meracik lagu khusus mars PITI.

Mars itu ditampilkan dalam rapat musyawarah nasional (Munas) Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ke II.

Jika disimak, setiap bait lagu mars PITI karya Ipong, sangat mudah dipahami dimengerti dan sangat mudah dihafalkan.

Menurut Ipong, dalam menciptakan lagu mars PITI memang memerlukan waktu, serta pemikiran dan pertimbangan.

Baca juga : Ketum PITI Ipong Hembing Putra Ciptakan Lagu Mars PITI, Berikut Liriknya

"Tidak sekadar syair-syair biasa, tentu harus sesuai dengan visi misi organisasi masyarakat Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia agar mampu membangun semangat para anggota untuk terus berjuang pantang lelah, pantang putus asa," kata Ipong, Jumat (28/7).

Menurutnya, PITI sudah terlahir sejak tahun 1961, lagu ini juga sebagai bentuk untuk menghargai jasa para pendiri PITI di masa lalu.

"Jangan sampai dilupakan keberadaannya, nah itulah salah satu penghormatan kepada mereka para pendahulu sehingga PITI bisa diterima oleh pemerintah, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ungkapnya.

Berdasarkan perjalanan panjang sejarah PITI, Ipong menyatakan, lagu itu bukan hanya untuk internal PITI. Namun juga menjadi karya universal dan mendunia.

Baca juga : Kenduri Swarnabhumi 2023 Dorong Peningkatan Kapasitas Komunitas Budaya

Putra Profesor Haji Muhammad Hembing Wijayakusuma itu mengungkapkan, mars PITI diciptakan untuk menambah semangat para pengurus, kader, simpatisan PITI di seluruh Indonesia dan di berbagai negara.

Mars karyanya itu merupakan simbol persaudaraan atas keberagaman Indonesia.

"Mars PITI adalah mars persaudaraan yang dibuat untuk merangkul semua saudara-saudara se-Tanah Air Indonesia," tegas Ipong.

Sementara itu, terkait Munas ke-2 PITI, pihaknya menekankan visi dan misi Ormas PITI.

Baca juga : Kepala BPIP Deklarasikan Jaket Bung Karno Di Blitar

Antara lain menjadi organisasi kemasyarakatan yang bersifat terbuka bercitra internasional, dinamis.

Selanjutnya, fleksibel, kekeluargaan, egaliter, pluralis, profesional dan independen.

"Berorientasi pada wawasan kebangsaan, menghargai hak asasi manusia, egaliter, pluralis, inklusif, demokratis, dan transparan sebagaimana konsep Islam Rahmatan lil alamiin," ungkap Ipong.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.