Dark/Light Mode

Jelang Pilpres 2024, Pengamat: Kehadiran Tokoh Ekonomi Sangat Penting

Selasa, 19 September 2023 19:42 WIB
Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Ali Nurdin/Ist
Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Ali Nurdin/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Tantangan ekonomi ke depan bagi Indonesia sangat berat. Karena itu, kehadiran calon pemimpin dalam Pilpres 2024 dari tokoh berbasis ekonomi menjadi sangat penting.

“Terutama untuk memperkuat basis ekonomi kita, misalnya di sektor agrikultur,” ujar pengamat politik dari Universitas Padjajaran Ali Nurdin.

Kepada wartawan, Ali mengungkapkan, untuk sektor pertanian, Indonesia memiliki lahan yang sangat luas dan subur. Namun, potensi tersebut belum maksimal dimanfaatkan sebagai keunggulan ekonomi. Akibatnya, banyak produk agrikultur yang masih impor.

“Ini agenda penting Indonesia ke depan. Tentu masih banyak lagi soal-soal ekonomi yang perlu menjadi perhatian,” ujar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Padjajaran ini.

Karena itu, dia menyadari pada Pemilihan Presiden (Pilpres) kali ini yang akan digelar pada 2024, kehadiran orang yang memahami kondisi perekonomian dan memiliki kemampuan mengatasinya menjadi sangat penting. 

Baca juga : Hadi Berpeluang Jadi Cawapres, Pengamat Contohkan Saat Jokowi Pilih Maruf Amin

Dengan kehadiran (calon) wakil presiden dari figur di bidang ekonomi, kemudian dibantu menteri-menteri, tentu akan memberikan kontribusi sangat besar untuk meningkatkan perekonomian nasional. 

Tak kelah pentingnya, profesional di bidang komunikasi ini mengingatkan, integritas menjadi sangat penting. Dengan begitu, tidak ada kebocoran di tengah jalan dalam proses pembangunan.

Untuk itulah, dia berharap jika Ganjar Pranowo memilih pasangannya dari dunia usaha, bukan hanya menyiapkan strategi untuk mengatasi tantangan dan persoalan ekonomi di depan mata, tetapi juga ikut memenangkan pemilihan. 

“Saat ini dalam pandangan saya, Ganjar relatif lemah di Jawa Barat. Penting untuk menang di wilayah ini,” ujarnya.

Berkenaan dengan kemungkinan pilihan PDI Perjuangan dan partai anggota koalisi pendukung Ganjar memilih Arsjad Rasjid sebagai calon wakil presiden, tentu telah menghitung kalkulasi politik. 

Baca juga : Pengalaman Urus Keamanan dan Ekonomi, Prabowo-Airlangga Dinilai Duet Maut

“Tentu sudah dihitung bahwa Pak Arsjad merupakan sosok yang dapat membantu kemenangan Ganjar,” katanya.

Saat ini, Arsjad Rasjid adalah Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Pria yang sempat disebut sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo ini, selain berhasil memimpin sejumlah perusahaan, juga dikenal sebagai Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC). 

ASEAN-BAC merupakan organisasi non pemerintah yang terdiri atas para pemimpin bisnis terkemuka dari seluruh negara anggota ASEAN. 

Selain itu, tahun lalu dia juga dipercaya menjadi Ketua Business 20 (B20) yang merupakan perluasan dari G20 -forum kerja sama 19 negara besar plus Uni Eropa. 

B20 mewakili 6,5 juta komunitas bisnis internasional yang menyumbang 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. 

Baca juga : Ingatkan Pengambil Kebijakan Ekonomi, Gobel: Pilihlah Yang Pro NKRI

Menjadi pemimpin para pebisnis global tersebut menunjukkan kemampuannya di bidang diplomasi ekonomi tingkal global.

Karena itu, kata Ali, jika menjadi cawapres dan terpilih, dia dapat memaksimalkan kemampuannya untuk mendukung pembangunan di Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Sebelumnya, hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang di gelar di 34 provinsi di Tanah Air, Arsjad Rasjid, tokoh yang lahir dari pasangan asal Palembang dan Sunda itu masuk jajaran tiga besar cawapres favorit yang diinginkan masyarakat.  

Musra merupakan musyawarah relawan, yang menjadi mesin politik pemenangan dalam Pilpres.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.