Dark/Light Mode

Puluhaan Advokat Dukung Pemilu Adil Tanpa Kecurangan

Senin, 27 November 2023 21:21 WIB
Puluhan advokat yang tergabung dalam organisasi Advokat Indonesia Bersatu untuk Pemilu Jurdil mendeklarasikan Pemilu Damai, Adil dan Tanpa Kecurangan di Jakarta, Senin (27/11/2023). Foto: Istimewa
Puluhan advokat yang tergabung dalam organisasi Advokat Indonesia Bersatu untuk Pemilu Jurdil mendeklarasikan Pemilu Damai, Adil dan Tanpa Kecurangan di Jakarta, Senin (27/11/2023). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Puluhan advokat yang tergabung dalam organisasi Advokat Indonesia Bersatu untuk Pemilu Jurdil mendeklarasikan Pemilu Damai, Adil dan Tanpa Kecurangan.

Mereka juga meminta agar advokat yang terjun ke dunia politik tidak membawa lembaga atau bendera advokat untuk menarik simpati publik.

Ketua Umum Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Juniver Girsang menyatakan, Organisasi Advokat, sebagai bagian kekuasaan kehakiman harus menegakan prinsip non-partisan yang wajib ditegakkan oleh organisasi advokat.

"Prinsip non-partisan memilki makna organisasi advokat sebagai bagian kekuasaan kehakiman bersikap netral, tidak memihak, dan tidak melakukan perbuatan diskriminatif dan atau mendukung salah satu Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilihan Umum Tahun 2024," kata Juniver usai deklarasi di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Juniver menegaskan organisasi advokat harus berupaya dan berpartisipasi dalam mewujudkan Pemilu 2024 tanpa kekerasan dan kecurangan.

Baca juga : Gus Yahya Ajak Para Pemimpin Agama Stop Bencana Kemanusiaan Di Gaza

Menurutnya, Organisasi Advokat perlu ikut serta mewujudkan Pemilu yang demokratis, tanpa kekerasan dan kecurangan. Karenanya, Organisasi Advokat mendukung partisipasi penuh warga negara dalam proses Pemilu yang jujur dan adil.

"Perlu ditekankan, tidak ada maksud dari deklarasi ini untuk melarang advokat terlibat di dunia politik," tandasnya.

Lebih lanjut Juniver mengatakan, yang disoroti deklarasi Advokat Indonesia Bersatu adalah, karena banyak teman-teman advokat yang berhasil menjadi politisi tapi membawa bawa profesi advokat dalam kegiatan politiknya.

Oleh karena itu, Juniver meminta jangan membawa bawa profesi advokat dalam kegiatan politik, apalagi sampai pengerahan massa.

"Apa lagi membawa nama organisasi. Karena apa? Bahwa advokat itu terkandung tugas dan tanggung jawab untuk menjalankan fungsi kehakiman jadi harus independen," tegasnya.

Baca juga : Ganjar Dan JK Sepakat, Pemilu 2024 Harus Berjalan dengan Baik

Juniver mengakui, saat ini muncul kekhawatiran karena ada sebagian advokat yang memobilisasi massa dengan mengatasknamakan advokat dan organisasi untuk mendukung salah satu peserta Pilpres 2024.

Karena imbas dukung-mendukung tersebut memunculkan polarisasi di antara advokat. "Padahal advokat adalah organisasi dan profesi yang oficio yang mulia dan terhormat," tandasnya.

Juniver menegaskan, jika advokat yang terpuruk profesinya maka tidak ada lagi yang tersisa dari suatu negara. Oleh karena itu Juniver meminta agar para advokat menjaga diri untuk tidak membawa nama advokat untuk pengerahan massa di dalam menyikapi kepentingan dan proses politik menghadapi Pemilu 2024.

"Kita tidak melarang advokat terjun di dunia poltik tapi terjunlah ke partai politik atau ormas-ormas yang sesuai tujuannya," paparnya.

Sementara itu Ketua DPN Peradi, Luhut MP Pangaribuan mengatakan, para advokat mendeklarasikan Pemilu Damai, Adil dan Tanpa Kecurangan, karena peduli terhadap hukum di Indonesia khususnya pada masa kampanye Pemilu 2024. Karena apapun kegiatan kampanye maka hukum tidak boleh diabaikan.

Baca juga : Perangkat Desa Dukung Capres-Cawapres 2024, Puan: Nggak Ada Larangannya

"Para advokat di sini bersatu untuk satu suara yaitu bahwa hukum harus menjadi acuan termasuk dalam perhelatan Pemilu. Hukum itu tidak boleh jadi mainan, jadi faktor legitimasi," paparnya.

Luhut menegaskan, organisasi advokat, bukan organisasi massa. Organisasi advokat juga bukan pula organisasi politik, tetapi advokat adalah organisasi profesi. Karena itu jika ada mobilisasi massa maka artinya sama dengan merendahkan organisasi advokat.

"Jika ada mobilisasi massa, ini menghina kita sendiri, menghina teman- teman advokat," tegasnya.

Tampak hadir dalam deklarasi tersebut di antaranya yakni, Palmer Situmorang, Teguh Samudera, Susilo Lestari, Zakirudin Chaniago, Darson Lubis, Ranto Simanjuntak, Bobby R Manalu, Tommy Sugih, Saor Siagian, dan lainnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.