Dark/Light Mode

Mudik Asyik Baca Buku 2024, Membawa Kebutuhan Bacaan di Perjalanan

Selasa, 2 April 2024 19:48 WIB
Plt Kepala Perpusnas E Aminudin Azis saat membuka secara resmi kegiatan Mudik Asyik Baca Buku, di Hall Selatan Keberangkatan Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (2/4). (Foto: Dok. Perpusnas)
Plt Kepala Perpusnas E Aminudin Azis saat membuka secara resmi kegiatan Mudik Asyik Baca Buku, di Hall Selatan Keberangkatan Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (2/4). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mendukung kegiatan Mudik Asyik Baca Buku Tahun 2024. Kegiatan yang diinisiasi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek ini merupakan gerakan literasi dengan kegiatan pembagian buku secara gratis yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang urgensi dan manfaat gemar membaca sehingga pada akhirnya meningkatkan minat baca pada anak-anak sejak dini.

Plt Kepala Perpusnas E Aminudin Azis menyatakan, inisiatif ini bertujuan memfasilitasi para pemudik agar dapat menghabiskan waktu perjalanan dengan lebih bermanfaat yakni melalui membaca buku.

“Membaca adalah kebutuhan, terutama ketika kita melakukan perjalanan. Dalam acara Mudik Asyik Baca Buku ini, kami menyediakan buku untuk anak-anak dan orang tua agar mereka dapat berinteraksi dan mengisi waktu selama perjalanan," ungkapnya, saat membuka secara resmi kegiatan Mudik Asyik Baca Buku, di Hall Selatan Keberangkatan Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (2/4).

Dia mengatakan, buku bacaan untuk anak-anak dipilih karena dari hasil survei yang dilakukan Perpusnas, buku yang paling diminati adalah buku yang bisa memberikan interaksi antara anak-anak dan orang tua.

"Maka kami mengajak kawan-kawan dari Perpusnas, dan Perpusnas memiliki koleksi buku, kemudian mereka juga memberikan kontribusi yang besar terhadap penyediaan buku ini. Kami juga bekerja sama dengan penerbit dan IKAPI," kata Kepala Badan Bahasa ini.

Baca juga : PIK 2 Membuka Peluang Usaha Dan Lapangan Kerja

Meski saat ini sudah tersedia fasilitas bahan bacaan digital, lanjutnya, tetapi buku masih tetap menjadi primadona. Menurutnya, kelelahan ketika membaca buku lebih sedikit dibandingkan dengan membaca buku digital.

"Oleh karena itu, kehadiran buku fisik, yang bisa dibuka, bisa ditatap dalam waktu lama, kemudian memprediksi berapa halaman yang masih tersisa. Itu memberikan manfaat yang lebih besar membaca," jelasnya.

Dia menambahkan, kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat. "Pasti dengan membaca buku mengasyikkan, menambah pengetahuan, dan meningkatkan literasi kita semua. Literasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup," katanya.

Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku ini diselenggarakan di lima lokasi, yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang.

Pemilihan stasiun sebagai tempat menyelenggarakan Mudik Asyik Baca Buku disambut dengan baik oleh Deputi II Kepala Daerah Operasi (Daop) 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ali Afandi. Hal ini dikarenakan berdasarkan survei, masyarakat Jabodetabek sebagian besar menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi perjalanan mudik dibandingkan alat transportasi lainnya.

Baca juga : Gerhana Bulan 25 Maret 2024 Jam Berapa? Berikut Waktu Dan Lokasi Pengamatannya

“Dari stasiun Gambir rata-rata sudah menembus sekitar 12.000 sampai 14.000 lebih penumpang per hari. Untuk stasiun Pasar Senen kurang lebih 20.000 per hari,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa PT KAI sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya, minat baca masyarakat tinggi namun bahan bacaan terbatas.

"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat mendapat bahan bacaan yang sesuai kebutuhan. Selain itu juga dapat meningkatkan minat baca masyarakat," terangnya.

Ke depan, dia berharap agar kolaborasi dengan PT KAI terus berlanjut. Tidak hanya dalam kegiatan ini saja tapi juga kegiatan lainnya. "Kolaborasi KAI Daop 1 siap menerima kolaborasi dari Kemendikbudristek maupun Perpusnas," harapnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan bahwa PT KAI mempunyai program kereta Rail Clinic yang terdiri dari 4 gerbong yakni gerbong untuk medis umum, gerbong untuk kesehatan gigi dan mata, gerbong untuk meeting dan gerbong untuk perpustakaan.

Baca juga : J99 Corp Bagikan Paket Buka Puasa, Sembako dan Al Quran di Berbagai Daerah

Gerbong perpustakaan berisi ruang baca buku cetak maupun digital, yang dimanfaatkan untuk pasien atau masyarakat yang akan melakukan pelayanan medis di kereta tersebut, terutama untuk anak-anak.

"Rail Clinic ini dijalankan dua kali dalam setahun secara bergiliran dari DAOP 1 Jakarta sampai DAOP 9 Jember. Dan ini kami laksanakan di daerah-daerah yang agak terpencil, yang sulit dijangkau oleh transportasi darat, jadi di stausiun terdekat kami melakukan pelayanan medis gratis,” jelasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.