Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia baru saja memperingati hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-79. Dengan usia yang sudah cukup matang tersebut kiprah dan peranannya di kancah global senantiasa dinantikan, tidak hanya untuk masyarakat Indonesia, namun juga masyarakat global.
Indonesia berpotensi menjadi negara besar, bukan hanya karena kekayaan alamnya, namun juga karena kekayaan warisan budaya yang memukau.
Berbeda dengan kebanyakan negara yang memiliki kecenderungan memiliki warisan budaya yang seragam, Indonesia justru menjadi rumah bagi keberagaman.
Praktis warisan kebudayaannya pun juga demikian, yang mungkin saja menjadi salah satu yang terkaya di dunia dalam konteks kebudayaan.
Memimpikan Kesuksesan Indo-Pop
Baca juga : Absen Di Pilkada 2024, Anies: Saya Tidak Akan Meninggalkan Indonesia
Salah satu contoh negara yang dapat dikatakan telah sukses besar mempromosikan kebudayaannya pada kancah global adalah Korea Selatan.
Mula-mula melalui budaya pop Korsel (K-Pop) seperti musik dan film, dan lambat laun masuk kepada banyak aspek, mulai dari kuliner, fashion, kosmetika, dan produk budaya lainnya, yang sudah tentu berimplikasi positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.
Memimpikan Indo-Pop (budaya pop Indonesia) sesukses K-Pop adalah sesuatu yang lumrah bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Mempelajari strategi Korsel dalam menjaga dan mempromosikan warisan budayanya, kemudian memodifikasi dan mengaplikasikannya untuk konteks Indonesia, merupakan upaya yang patut dicoba.
Indonesia yang noatebene memiliki kekayaan budaya yang jauh berlimpah semestinya dapat lebih sukses ketimbang Korsel.
Baca juga : Resmi Jadi Organisasi, KUBI Siap Majukan Kibordis Dan Pianis Indonesia
Selain karena dukungan pemerintah dalam promosi kebudayaan, soft power, yang berupa sumber daya nasional yang unggul sebagai daya tawar negara, konon menjadi faktor yang membuat Korsel berhasil mengekspansi produk kebudayaannya.
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempromosikan kebudayaan di kancah global salah satunya adalah melalui jalur diplomasi resmi yang gencar dilakukan Kemendikbudristek, seperti melalui UNESCO, yakni lembaga internasional yang berfokus mempromosikan kerja sama antar negara dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
Sebagai contoh pengajuan Warisan Budaya Takbenda (WBTB) khas Indonesia oleh Kemendikbudristek agar dicatat oleh UNESCO.
Saat ini setidaknya terdapat beberapa WBTB milik Indonesia yang telah tercatat di UNESCO, antara lain: Kesenian Wayang, Keris, Batik, Pendidikan dan Pelatihan Membatik, Angklung, Tari Saman, Noken, Tiga Genre Tari Bali, Kapal Pinisi, Tradisi Pencak Silat, Pantun, Gamelan, dan yang terbaru adalah Budaya Sehat Jamu.
Jumlah ini diharapkan akan terus bertambah dari waktu ke waktu, karena masih banyak produk kebudayaan Indonesia yang belum tercatat.
Baca juga : Dibekali Mesin Baru, Mitsubishi Triton Siap Hadapi Medan Berat Indonesia
Sidang pleno UNESCO pada 20 November 2023 lalu memutuskan untuk menerima usulan Indonesia untuk menjadikan bahasa Indonesia bahasa resmi sidang umum UNESCO.
Dalam situs Kemendikbudristek diketahui bahwa usulan tersebut merupakan upaya de jure agar bahasa Indonesia mendapat status bahasa resmi pada sebuah lembaga internasional setelah secara de facto Pemerintah Indonesia membangun kantong-kantong penutur asing bahasa Indonesia di 52 negara.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya