Dark/Light Mode

Masuki Tahap Pemeriksaan Saksi-saksi

KPK Dalami Kasus Pengadaan X-Ray

Sabtu, 21 September 2024 06:10 WIB
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto. (Foto: Istimewa)
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa JT, mantan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertanian era Syahrul Yasin Limpo (SYL). Pemeriksaan terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan X-ray di Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021.

“Pemeriksaan di Gedung KPK Merah Putih, atas nama JT, Wiraswasta/Staf Khusus Menteri Pertanian RI,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan, Jumat, 20 September 2024. 

JT diperiksa sebagai saksi. “Penyidik mendalami penge¬tahuan dan peran saksi dalam pengadaan X-ray di tahun 2021,” kata Tessa.

Baca juga : Clara Shafira Krebs, Juara Ajang Miss Universe Indonesia

KPK mengungkapkan potensi kerugian negara di kasus dugaan korupsi pengadaan X-Ray statis, mobile X-Ray dan X-Ray trailer atau kontainer Tahun Anggaran 2021 mencapai Rp 82 miliar.

Pengadaan X-ray yang tengahdiusut KPK dilaksanakan oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian.

Ada dua pengadaan yakni untuk X-Ray dan X-Ray Mobile, serta X-Ray Kontainer. Tendernya ter­pisah. Menggunakan sistem gu­gur dengan penentuan pemenang berdasarkan harga terendah.

Baca juga : Elektabilitas di Atas 50 Persen, Jagoan KIM Berjaya di Jakarta, Jabar, Jatim

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) pengadaan X-Ray Statis dan X-Ray Mobile ditetapkan Rp 96 miliar. Tender diikuti 93 perusahaan. Pemenangnya PT RN. Perusahaan asal Jakarta ini mengajukan harga penawaran Rp 95,6 miliar.

Adapun alokasi anggaran un­tuk pengadaan X-ray Container sebesar Rp 110 miliar. Sedangkan HPS ditetapkan Rp 100 miliar.

Total ada empat peserta yang mengikuti proses lelang. Tender ini dimenangkan PT MKS dari Lampung. Perusahaan ini mengajukanharga penawaran Rp 98,6 miliar.

Baca juga : Urusan Menteri, Paloh Tahu Diri

PT MKS ditetapkan sebagai pemenang lantaran mengajukan harga penawaran paling rendah dibanding tiga peserta lainnya. Jika ditotal, dua pengadaan itu menelan biaya 194,2 miliar.

Dalam penyidikan kasus ini, KPK telah memeriksa Sekretaris Barantan Kementan Wisnu Haryana pada Senin, 9 September 2024.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.