Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Di Forum G20 Education Dialogue
Rektor Universitas Pancasila Dorong Revolusi Digital Bidang Pendidikan
Senin, 14 Oktober 2024 12:43 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof. Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan bahwa revolusi digital abad ke-21 menuntut pemanfaatan teknologi secara maksimal dalam berbagai aspek, termasuk bidang pendidikan.
Hal itu disampaikan saat menjadi keynote speaker sesi paralel pada forum G20 Education Dialogue: Education, Technology and Quality Growth in the Digital Era, di Tiongkok, Sabtu (12/10/2024).
Dalam keynote untuk sesi paralel mengenai Strategies and Methods for International Cooperation itu, Prof. Marsudi juga menyampaikan rekomendasi lainnya yakni mengadaptasi kurikulum sesuai tuntutan industri yang berkembang serta kompetensi artificial intelligence (AI) dan technology information (TI).
Baca juga : Diresmikan Menteri Erick, Mandiri Digital Tower Wujud Transformasi Digital Bank Mandiri
"Kemudian, memanfaatkan teknologi dan memperluas platform digital lainnya, serta fokus pada pelatihan di sektor-sektor berkelanjutan dan pekerjaan yang tidak akan tergantikan oleh mesin," terang Prof. Marsudi.
Dalam presentasinya yang membahas International & Private Partnership in Vocational Education itu, Marsudi juga memaparkan tentang tujuan dan tantangan dalam kerja sama internasional.
Menurutnya, kerja sama internasional sangat diperlukan untuk saling berbagi praktik terbaik antarnegara, meningkatkan kualitas dan standar pendidikan, mengatasi ketidakcocokan keterampilan secara global, dan mendorong pertukaran budaya melalui pendidikan dan pelatihan vokasi.
Baca juga : Rektor Universitas Pancasila Dorong Digitalisasi SDA Berkelanjutan
Namun, ia mengakui ada beberapa tantangan dalam kerja sama internasional yakni hambatan bahasa dan budaya yang mengganggu komunikasi, perbedaan standar pendidikan yang menciptakan masalah keselarasan, dan kendala pendanaan yang membatasi partisipasi dalam program.
"Selanjutnya, ketidakstabilan politik dan ekonomi yang mempengaruhi konsistensi, ketidakcocokan antara pelatihan dan kebutuhan industri, masalah pendanaan dan keberlanjutan, serta hambatan regulasi dan birokrasi di berbagai negara seperti Kerangka Kualifikasi Nasional," terangnya.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi forum kali ini karena bertujuan untuk mendorong pertukaran dan kerja sama pendidikan di bawah kerangka G20, serta meningkatkan kolaborasi di antara negara-negara anggota dalam bidang pendidikan.
Baca juga : Dirjen Dukcapil Dorong Percepatan Transformasi Digital Nasional Lewat INA-Pass
"Terutama dalam menghadapi revolusi digital abad ke-21 pada sektor pendidikan. Hal ini akan memberikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang melalui sarana digital selaras dengan visi negara-negara G20 untuk pertumbuhan berkualitas dan pembangunan berkelanjutan," tandasya.
Pada acara yang berlangsung di East Campus of Beijing Foreign Studies University, Tiongkok, 10-12 Oktober 2024, ini dihadiri juga oleh pakar pendidikan, akademisi, serta pembuat kebijakan dari seluruh dunia. Kegiatan ini diakhiri dengan kunjungan ke Situs Warisan Dunia UNESCO Beijing Central Axis.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya