Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Mendikdasmen Masih Lakukan Kajian
Wacana Penerapan UN Mencuat, Netizen Heboh
Kamis, 31 Oktober 2024 07:25 WIB
Sebelumnya
Senada, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyayangkan wacana Kemendikdasmen yang ingin mengembalikan UN sebagai penentu kelulusan.
“Ini langkah mundur. Pemberhentian UN merupakan aspirasi hampir seluruh stakeholder pendidikan, para pakar, aktivis pendidikan, dan guru selama bertahun-tahun,” katanya.
Dia menegaskan, UN tidak layak dijadikan sebagai standar kelulusan anak-anak. Sebab, hal itu akan menjadikan anak-anak belajar untuk ujian, bukan untuk membangun karakter dan kompetensi.
“Dengan UN, pola yang terbangun adalah teaching to the test. Lalu, motivasi anak juga hanya ingin mendapatkan nilai berupa angka,” ucap Satriwan.
Baca juga : Airin-Ade Dapat Rp 6,6 Miliar, Andra-Dimyati Rp 4,3 Miliar
Selain itu, tambah dia, UN ditolak karena memiliki konsep diskriminatif dan tidak berkeadilan. Sebab, UN diberlakukan sama untuk seluruh siswa di Indonesia, meski kondisi siswa, sekolah, guru, serta kualitas sarana dan prasarana sangat beragam.
“UN itu bentuk represi negara pada siswa. Mereka diuji dalam waktu singkat, dalam waktu 3 hari saja. Apakah mereka belajar 3 tahun hanya untuk 3 hari?” cetusnya.
Di media sosial X, netizen ramai membahas wacana Pemerintah mengembalikan UN. Akun @Monicagustia_ menilai, penerapan UN lebih banyak menimbulkan dampak negatif.
“Zaman dulu masalah hidup cuma tugas sekolah, ujian terberat adalah ujian nasional. Saat itu, banyak anak-anak stres, sehingga tidak siap menghadapi masalah dan ujian-ujian hidup yang muncul ketika dewasa,” tulisnya.
Baca juga : DKI Siap Perkuat Sinergi Dengan Daerah Tetangga
Senada, akun @dosmanos mengatakan, UN merupakan masalah atau beban berat, yang membuat anak-anak tidak bisa tidur.
“Benar, hidup itu memang penuh tekanan. Tapi, anak umur 12 tahun kelas 6 SD nggak wajar dikasih tekanan hidup saat menghadapi ujian nasional,” cuitnya.
“Dulu, menghadapi ujian nasional rasanya berat banget. Akhirnya, banyak yang cari bocoran dari sekolahan lain, disuruh urunan buat bayar pula. Taunya bocorannya salah, siswa pada nggak lulus, terus masuk berita juga,” keluh akun @Febyed33.
Akun @maincha298 mengungkapkan, selaku pengawas UN dirinya kerap kelabakan dengan berbagai masalah teknis yang muncul.
Baca juga : AS Roma Vs Torino, Awas, Gigitan Sang Serigala
“Stress ketika ujian nasional. Ada aja masalah. Aku yang pengawas aja bingung. Harus jelasin ke atasan, ke rekan sejawat yang ngawas, ke anak-anak yang ujian juga. Terus, kepala daerah maunya siswa lulus UN 100 persen,” keluhnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis, 31 Oktober 2024 dengan judul Mendikdasmen Masih Lakukan Kajian, Wacana Penerapan UN Mencuat, Netizen Heboh
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya