Tanpa Istirahat, Letjen Doni Meluncur dari Solok ke Sigi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala BNPB Letjen Doni Monardo memiliki agenda melaksanakan sejumlah kegiatan selama tiga hari di tiga kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar), mulai Kamis (12/12) sampai Sabtu (14/14). Namun, saat mendengar berita ada banjir bandang di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Letjen Doni mempercepat agenda kegiatannya. Letjen Doni akan langsung ke Sigi untuk memberikan bantuan kepada para korban.

Staf khusus Kepala BNPB, Egy Massadiah, yang tiba bersama Letjen Doni di lokasi pengungsian banjir bandang, menyatakan bahwa pada Kamis malam (12/12), Letjen Doni menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) sebesar Rp 500 juta yang diterima Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi. Siang ini, usai melaksanakan salat Jumat, mantan Komandan Kopassus itu meninjau sejumlah titik terdampak banjir dan menyerahkan bantuan DSP sebesar Rp 500 juta, di Mesjid Raya Alam Surambi Sungai Pagu, Solok Selatan. Bantuan tersebut diterima langsung Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria.

Baca juga : Tak Ganggu Operasional, Kebakaran Bus di Bandara I Gusti Ngurah Rai Berhasil Dipadamkan

"Semula kami akan kembali ke Jakarta Sabtu sore. Namun, setelah berkunjung ke Solok Selatan, Bapak Kepala BNPB memutuskan segera kembali ke Jakarta pada Jumat malam ini juga dan selanjutnya langsung berangkat lagi ke Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kami transit di Jakarta dan stand by di Bandara Soetta sekitar 4 jam, menunggu penerbangan Sabtu dini hari ke Palu dan Insya Allah tiba di Sigi pada Sabtu pagi tanggal 14 Desember," ungkap Egy Massadiah yang menyertai kunjungan kerja kepala BNPB.

Sebagaimana yang dilaporkan LO BNPB dari Sulawesi Tengah, banjir bandang menerjang pemukiman warga di Desa pangana Bolapapu, Kecamatan kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi tengah. Banjir lumpur yang disertai batu dan kayu dari pegunungan terjadi pada Kamis  (12/12) sekitar pukul 19.30 Wita. Pihak pemerintah setempat menyampaikan bahwa lokasi di dusun 3 Desa Bolapapu, merupakan daerah rawan banjir ketika terjadinya hujan.

Baca juga : Mentan Bantu Korban Banjir di Tujuh Kabupaten Sulsel

Akibatnya, 2 orang meninggal dunia yaitu atas nama Yan Cristison Mambarehi (Laki umur 51 thn) dan Rezky Bambarehi (Laki umur 8 thn), 60 KK mengungsi ke tempat yang aman, dan 20 unit rumah dilaporkan rusak. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.