Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mentan Bantu Korban Banjir di Tujuh Kabupaten Sulsel

Sabtu, 15 Juni 2019 15:47 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melepas secara resmi bantuan bagi korban bencana banjir di tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan, di Balai Penelitian Sereal Kementan, Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/6).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melepas secara resmi bantuan bagi korban bencana banjir di tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan, di Balai Penelitian Sereal Kementan, Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/6).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) merespons cepat dampak bencana alam banjir yang melanda sektor pertanian dan masyarakat petani Sulawesi Selatan (Sulsel), tepatnya di tujuh kabupaten yakni Soppeng, Sidrap, Wajo, Pinrang, Bone, Enrekang, dan Luwu. Yaitu dengan memberikan bantuan totalnya senilai Rp 10 miliar. Bantuannya berupa benih padi, jagung, pupuk, ayam alat mesin pertanian berupa pompa air, traktor dan ekskavator. Bantuan juga berupa sembako untuk membantu kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Penyerahan bantuan langsung diberikan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, di Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/6). Hadir Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Anggota Komisi IV DPR Irwan Zulfikar, Wakapolda Sulawesi Selatan Brigjen Adhas, Kasdam XIV Hasanuddin Brigadir Jenderal TNI Budi Sulistijono, Kepala BNPB Sulawesi Selatan Yolak Dalimunte, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, Bupati Enrekang Muslimin Bado, Bupati Maros Hatta Rahman, Wakil Bupati Wajo Wakil Bupati Sidrap, Kadivre Bulog Sulawesi Selatan, dan para mitra Kementerian Pertanian.

Amran mengatakan, bantuan yang terkumpul Rp 10 miliar tersebut bersumber dari penggalangan bantuan internal karyawan Kementan dan mitra sebagai bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap bencana alam banjir yang melanda Sulawesi Selatan. Khusus lahan pertanian yang terkena banjir puso 3.000 hektare, diberikan bantuan benih dan pupuk dan juga traktor, bahkan ekscavator untuk membangun tanggul supaya tidak terkena banjir lagi. 

"Ini kami datang atas arahan Presiden Jokowi, kami keliling habis dari Sulawesi Tenggara. Ini di Sulawesi Selatan memberikan bantuan kepada yang kena dampak banjir. Dan masih banyak lagi bantuan lainnya. Bantuan yang terkumpul tadi ada Rp 10 miliar, itu dari karyawan kementan dan mitra Kementerian Pertanian. Kami ucapkan terima kasih," kata Amran.

Baca juga : Sukseskan Program SERASI, Kementan Siapkan Alsintan di Kabupaten Wajo

Amran menegaskan, Kementan bersama dengan seluruh karyawan dan para mitra, sejak awal bencana alam yang menimpa Lombok, Palu, Sulawesi Tenggara dan hari ini Sulawesi Selatan telah menggalang bantuan untuk membantu korban. Sektor pertanian Sulawesi Selatan yang terkena dampak banjr, dipastikan segera dipulihkan.

"Lahan pertanian yang sudah diasuransikan, diberikan ganti rugi 100 persen. Bagi lahan yang belum terasuransi, diberikan bantuan benih dan pupuk," tegasnya.

Menurut Amran, penanganan lahan pertanian yang terkena dampak banjir dilakukan secepatnya karena potensi komoditas pertanian di Sulawesi sangat banyak karena merupakan salah satu daerah agraris atau lumbung pangan Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan selalu di atas nasional yang sebagian besarnya didukung oleh sektor pertanian, sehingga pembangunan pertanian di Sulawesi Selatan harus dijaga, bila perlu ditingkatkan melalui bibit unggul dan pertanian modern yakni teknologi 4.0 serta mendorong generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.

"Terkait pengelolaan air irigasi, di era pemerintahan Jokowi-JK, telah dialokasikan pembangunan tiga bendungan besar di Sidrap, Luwu dan Jeneponto yang nilainya Rp 3 triliun. Di era pemerintahan Jokowi akan terbangun semua," beber Amran.

Baca juga : Pertamina EP Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Samarinda

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan apresiasi atas kepedulian Kementan terhadap bencana banjir yang melanda tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk kepedulian Presiden Jokowi terhadap pembangunan dan masyarakat Sulawesi Selatan sangat besar. 

"Dampak banjir tahun ini cukup besar, sekitar 15.000 hektar padi, 2.002 hektar kedelai dan jagung beberapa hektar. Ini bukti bahwa banjir ini menjadi bencana rutinitas," ujarnya.

Oleh karena itu, Sudirman menegaskan bantuan pemerintahan Jokowi-JK yang membangunan bendungan besar nilainya Rp 3 triliun di Sulawesi Selatan benar-benar dapat membantu mengatasi banjir dan pembangunan pertanian ke depannya. Upaya jangka panjang yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Kementan, akan membangun tanggul keliling berbentuk cincin di danau tempe. 

"Ide ini sangat di terima. Kementan membantu 20 ekskavator untuk dibentuk brigade propinsi. Kalo bisa dibendung kita bisa mengontrol airnya, dan semoga ini bisa menjadi solusi mengatasi banjir" tegasnya.

Baca juga : Mentan Kawal Distribusi Bantuan Korban Banjir di Sultra

"Dengan demikian, ada potensi bagaimana mengubah banjir sebagai energi negatif menjadi energi yang positif, menjadi sumber air irigasi. Kalau sudah ada air melimpah, tinggal kita maintance," imbuh Sudirman.

Anggota Komisi IV DPR RI Irwan Zulvikar menilai upaya penanggulangan banjir di Sulawasi Selatan sebagai terobosan yang luar biasa, karena dipastikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan secepatkan dapat memulihkan pembangunan infrastruktur pertanian. Bantuan benih, pupuk dan alat mesin pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakat petani yang terkena dampak banjir.

Oleh karena itu, sambung Irwan, Komisi IV DPR mendukung penuh berbagai terobosan pembangunan pertanian yang dilakukan Mentan Amran. Pasalnya, capaian pembangunan pertanian selama lima tahun terakhir sangat produkrtif, seperti peningkatan produksi sehingga ketahanan pangan terwujud.

"Lihat saja, beberapa pangan yang selama ini kita impor, misalnya beras, jagung dan bawang merah sudah tidak impor lagi ke depannya," ujarnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.