Dark/Light Mode

Baru Sebulan Berdiri, IDNL Diterima Positif Masyarakat

Jumat, 13 Desember 2019 14:19 WIB
Diskusi bertajuk Renewable Energy Harga Mati yang digelar IDNL, di Jakarta, Kamis (12/12). (Foto: Dok IDNL)
Diskusi bertajuk Renewable Energy Harga Mati yang digelar IDNL, di Jakarta, Kamis (12/12). (Foto: Dok IDNL)

RM.id  Rakyat Merdeka - Baru sebulan berdiri, ID Next Leader (IDNL) sudah berhasil menarik minat 37 mentor atau tokoh senior dari berbagai latar belakang. Selain itu, ada lebih dari 200 pemimpin potensial serta dua IDNL regional di Jawa Tengah dan Sumatera Utara. 

"Tren ini adalah bukti IDNL diterima secara positif oleh masyarakat Indonesia," ujar Presdir IDNL, Ferro Ferizka, dalam keterangan pers, Jumat (13/12).

IDNL adalah gerakan strategis non-profit dengan semangat untuk mencari, mengakselerasi, dan menjejaringkan pemimpin-pemimpin potensial Indonesia di masa mendatang, di berbagai sektor, dan berbagai tingkatan. IDNL didirikan Ferro Ferizka dan Hokkop Situngkir. 

Baca juga : ``Memberi Manfaat Lebih``

Salah satu upaya yang dilakukan IDNL adalah berkolaborasi dengan Forum Energi Muda menggelar acara diskusi bertajuk "Renewable Energy, Harga Mati", Kamis (12/12) kemarin. Forum Energi Muda merupakan sebuah forum diskusi dan networking bagi mereka yang memiliki ketertarikan atau terlibat di sektor energi yang diinisiasi oleh awardee LPDP yang tergabung dalam LPDP Energy Related Studies. Namun, tidak bersifat eksklusif hanya untuk LPDP awardee.

Event ini diadakan untuk memberikan wawasan wajibnya penggunaan Renewable Energy (RE) jika dilihat dari perspektif dampak terhadap lingkungan,  perspektif pelaku industri, wawasan mengenai nilai ekonomis, dan pemahaman perlunya menumbuhkan nilai-nilai kepemimpinan dalam sektor itu kepada generasi muda. 

Acara ini menghadirkan enam pembicara dengan dimoderatori Hokkop, Executive Director IDNL yang  juga menjabat Direktur PT Waskita Sangir Energi. "Energi baru terbarukan bukan pilihan, tapi keharusan. Untuk itu, saya sangat ingin membawa diskusi ini ke tingkat nasional dan menghadirkan sahabat-sahabat saya yang memang sudah berkecimpung di dalamnya," ungkap Hokkop. 

Baca juga : Iklan SKM Harus Jujur, Jangan Sesatkan Masyarakat

Acara dibuka Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga. "Saya mendukung penuh kegiatan positif seperti yang dilakukan Ferro dan Hokkop. Hal ini perlu lebih banyak, lebih sering dan lebih massif," ungkap Arya.

Enam pembicara pada event ini berbicara berdasarkan keahlian dan pengalamannya masing-masing. Rida Mulyana, misalnya, berbicara dalam kapasitasnya sebagai Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. Kemudian ada Adhityani Putri selaku Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Cerah (sebelumnya dikenal dengan CERA-Centre for Energy Research Asia), yang merupakan pusat kajian kebijakan dan komunikasi strategis untuk energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia.

Lalu ada Senior Partner Umbra Law, Kirana Sastra Wijaya. Dia berbagi pengalamannya yang relatif panjang lebih dari 14 tahun dalam bidang pengembangan dan pembiayaan energi dan infrastruktur. 

Baca juga : Bakohumas Bersinergi Sosialisasikan 4 Pilar MPR ke Seluruh Masyarakat

Pembicara berikutnya, Managing Director Akuo Energy Indonesia Refi Kunaefi, Vice President-Strategic Investment dan Partnership PT PP Energi Lukman Adi Prananto, serta energy specialist dari Jerman, Florian Kitt. Florian memiliki pengalaman yang cukup panjang, kurang lebih 5 tahun bekerja untuk Bank Dunia yang secara spesifik menaruh perhatian lebih terhadap perubahan iklim dunia. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.