BNPB: 35 Korban Banjir Bandang Sentani Belum Teridentifikasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 35 jenazah korban banjir bandang Sentani belum teridentifikasi.

"Kebanyakan korban yang belum teridentifikasi adalah pendatang dari luar Papua dan tidak melaporkan diri ke dinas kependudukan atau aparat setempat," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/3).

Sutopo mengatakan korban meninggal akibat banjir bandang berjumlah 112 orang. Jenazah yang sudah teridentifikasi berjumlah 77 orang dan 52 orang diantaranya sudah menerima santunan yang diberikan kepada ahli warisnya.

Baca juga : Banjir Bandang Sapu Iran, 19 Tewas

Lebih lanjut Sutopo mengatakan jumlah korban yang hilang tercatat 17 orang. Jumlah korban yang diduga  hilang berkurang karena setelah didata beberapa orang berhasil ditemukan di tempat pengungsian.

"Ada juga korban yang sebelumnya dilaporkan hilang telah kembali ke keluarganya," ujarnya. Sutopo mengatakan jumlah korban luka 961 orang, yaitu 153 luka berat dan 808 luka ringan, dan masih ada 4.763 jiwa atau 963 kepala keluarga yang mengungsi di 21 titik.

Masyarakat yang mengungsi merupakan korban banjir bandang dan luapan Danau Sentani. Pengungsi akibat banjir bandang sudah banyak yang pulang ke rumahnya.

Baca juga : Korban Banjir Bandang Di Sentani Terus Bertambah, 105 Orang Tewas

"Pengungsi akibat luapan Danau Sentani 2.854 jiwa atau 759 kepala keluarga yang ditempatkan di Pos Lapangan Jembatan Kuning," tutur Sutopo. Masa tanggap darurat banjir Sentani telah selesai dan mulai memasuki masa transisi darurat menuju pemulihan.

"Rapat koordinasi menyepakati tanggap darurat berakhir pada Jumat (29/3) dilanjutkan dengan transisi darurat menuju pemulihan selama tiga bulan mulai Sabtu (30/3) - Kamis (27/6)," kata Sutopo.

Sutopo mengatakan hal-hal yang dilakukan pada masa tanggap darurat dapat dilanjutkan kembali selama masa transisi darurat menuju pemulihan, kecuali pencarian korban. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.