Dark/Light Mode

Publik Puas Dengan Prabowo-Gibran, KedaiKOPI: Perbaiki Komunikasi Ke Rakyat

Kamis, 6 Februari 2025 00:05 WIB
Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio (kedua kiri), Mantan Pimpinan KPK, Bambang Widjojanto (kanan),  Moderator Imam Priyono dan Manajer Riset Lembaga Survei KedaiKOPI Ashma Nur Afifah saat menjadi pembicara Launching Survei: 100 Hari Masa Pemerintah Prabowo-Gibran di kantor Lembaga Survei KedaiKOPI, Jakarta, Rabu ( 5/2/2025). (Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka/RM.id)
Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio (kedua kiri), Mantan Pimpinan KPK, Bambang Widjojanto (kanan), Moderator Imam Priyono dan Manajer Riset Lembaga Survei KedaiKOPI Ashma Nur Afifah saat menjadi pembicara Launching Survei: 100 Hari Masa Pemerintah Prabowo-Gibran di kantor Lembaga Survei KedaiKOPI, Jakarta, Rabu ( 5/2/2025). (Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) merilis survei ternyar ihwal kinerja 100 hari Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hasilnya dari skala 1-10, sebanyak 7 dari 10 responden puas dengan Pemerintahan anyar, dengan skor 72,5 persen.

“Puas sebesar 72,5 persen, tidak puas 27,5 persen. Nilai rata-rata kepuasan 6,86 persen, tergolong cukup puas,” kata Manajer Riset KedaiKOPI, Ashma Nur Afifah, saat merilis ‘Survei Opini 100 Hari Masa Pemerintahan Prabowo-Gibran’ di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Dipaparkan, secara personal, kepuasan kepada Presiden Prabowo berada di angka 84,8 persen. Sementara yang tidak puas sebesar 15,2 persen. Nah, untuk kepuasan Wakil Presiden Gibran, angka kepuasan sebesar 67,1 persen. Pihak yang tak puas kepada Gibran sebagai wapres sebesar 32,9 persen.

"Kepuasan terhadap kinerja Presiden Prabowo lebih tinggi dibandingkan kepuasan terhadap kinerja Wakil Presiden Gibran," katanya.

Baca juga : Bolehkan Lagi Pengecer Jual Gas 3 Kg, Prabowo Tenangkan Keresahan Rakyat

Berdasarkan kategori jenis usia, Ashma merinci kepuasan tertinggi disampaikan oleh generasi Z atau masyarakat yang lahir pada 1997-2012 dengan persentase 81,1 persen. Sedangkan generasi Z yang tidak puas sekitar 18,9 persen.

Kemudian kategori usia generasi Y atau milenial yang lahir pada tahun 1977-1994 yang puas sebanyak 75,4 persen dan 24,6 persen generasi Y mengaku tidak puas. Lalu, generasi X atau mereka yang lahir 1965-1976, sebanyak 49 persen puas. Dan generasi X yang tidak puas sebesar 51 persen.

Ashma merincikan, tingginya kepuasan terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran ini kebanyakan karena kebijakannya. Misalnya, karena ada makanan bergizi gratis sebesar 72 persen.

Kemudian, alasan pemerintah cepat tanggap dalam menangani isu nasional seperti bencana sebesar 58,1 persen dan alasan kebijakan ekonomi yang membantu masyarakat sebesar 54,3 persen. "Lalu alasan karena membatalkan PPN 12 persen sebesar 52,5 persen," rincinya.

Baca juga : Menkop Resmikan Pos Pengaduan Koperasi, Kembalikan Kepercayaan Masyarakat

Diketahui, survei 100 hari masa pemerintahan Prabowo-Gibran yang dilakukan KedaiKOPI ini digelar pada 23-29 Januari 2025. Survei dilakukan lewat metode Online-Computerized Assisted Self Interview (CASI) dengan 1.201 responden berusia 17-55 tahun.

Di acara ini, pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menyarankan, tren positif ini sebaiknya diimbangi dengan komunikasi yang baik di internal pemerintah. Menurutnya, kasus larangan pengecer menjual elpiji 3 kilogram yang dibatalkan harus menjadi evaluasi.

Menurut Hendri, ketidakpuasan sebagian masyarakat didasari karena ada perilaku menteri atau pejabat di lingkaran pemerintah. Serta mengeluarkan kebijakan ekonomi kurang berpihak.

“Tidak terlihat perubahan signifikan. Keputusan-keputusan meninggalkan kontroversi. Ada masalah komunikasi yang besar sekali di pemerintah pak Prabowo dengan rakyat,” kata Hendri Satrio.

Baca juga : Diresmikan Presiden Prabowo, 26 Pembangkit Baru Fokus pada Energi Bersih

Menurut pria yang akrab disapa Hensat ini, jika penyampaian suatu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah kepada masyarakat dilakukan dengan baik, maka tak akan membuat gaduh dan mendapat penolakan dari masyarakat.

“Contohnya gas elpiji, kalau komunikasi pemerintah dengan pengecer, agen dan rakyat itu bagus. Tentu tidak akan terjadi antrean panjang yang akhirnya menimbulkan korban jiwa,” pungkasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.