Dark/Light Mode

Ternyata, Gubernur Jateng Fasih Berpantun Bahasa Aceh, Hafal Nama-nama Kampung

Kamis, 27 Februari 2025 18:01 WIB
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi Bersama Bupati Aceh Barat Daya Safaruddin di sela-sela Retreat Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Foto: Ist
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi Bersama Bupati Aceh Barat Daya Safaruddin di sela-sela Retreat Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Siapa sangka, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi ternyata jago bahasa Aceh. Bahkan ia fasih ketika menyampaikan pantun yang popuper di provinsi paling barat di Indonesia itu.

Hal ini diketahui dari rekaman video yang diterima RM.id, Kamis (27/2). Gubernur Jateng yang mengenakan baju loreng terlihat akrab dalam vlog bersama Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin di sela-sela retreat Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Purnawirawan jenderal polisi bintang tiga ini menyapa Bupati Safar yang merekam video dengan salah satu pantun, yang kerap menjadi penutup pidato atau ceramah di Aceh.

Baca juga : Gubernur Rudy Apresiasi Perjuangan Akmal Pimpin Kaltim

“Saya bersama Pak Luthfi, Gubernur Jawa Tengah yang pernah bertugas di Aceh,” ucap Safar. “Pat ranup yang hana mirah, pat peuneurah yang hana bajo. Pat narit yang hana salah, hana bak awai na bak dudo,” ucap Ahmad Luthfi sambil merangkul Bupati Abdya tersebut. (Terjemahan pantun: Sirih mana yang tak merah, alat peras minyak kelapa mana yang tak ada pasak. Bicara mana yang tak pernah salah, tidak di awal, ada di akhir, red).

Meski sudah cukup lama pernah bertugas di Aceh, Gubernur Jateng ini masih ingat nama-nama daerah dan kampung yang pernah ia singgahi. Mulai dari Pidie, Keumala, Tangse, Geumpang, Tiro, Idi Rayeuk, Blang Keudah, Cut, Meunasah dan lainnya.

“Semuanya daerah sangat menyenangkan. Di Lhokseumawe, pokoknya semuanya di Aceh sangat indah sekali dan sangat menarik hati. Saya pengen pergi ke sana lagi, ketemu saudara-saudara kita yang pernah ketemu saya,” ingatnya.

Baca juga : Pj Gubernur Jateng Salurkan Bantuan Penanganan Banjir Kudus Senilai Rp382 Juta

Kepada Safar, ia mengaku ditugaskan di Aceh sejak tahun 1992 sampai 1994. Setelah itu kembali ke Jakarta. Namun tidak lama, ia ditugaskan kembali ke Aceh tahun 1994 -1996.

“Selamat bertugas pak Gubernur,” ucap Safar ke Ahmad Luthfi. “Terima kasih untuk masyarakat kita,” sahut Ahmad Luthfi sambil mengacungkan jempol.

Di akhir video, ia juga menitipkan pesan untuk warga Aceh. “Aceh selalu di hati, kita nanti akan ketemu kembali,” tutupnya sambil melambaikan tangan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.