Dark/Light Mode

Rohaniawan Muda David Herson:

Presiden Prabowo Gunakan Pendekatan Civilian Bangun Kerukunan Bangsa

Rabu, 23 April 2025 11:31 WIB
Rohaniawan Muda David Herson (Foto: Istimewa)
Rohaniawan Muda David Herson (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rohaniawan muda, David Herson memandang bahwa Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menggunakan pendekatan civilian untuk memperkuat fondasi kerukunan bangsa. Caranya dengan menjalin silaturahmi dan dialog dengan tokoh politik dan masyarakat dengan beragam latarbelakang. 

"Opini yang dibangun bahwa pemerintahan Presiden Prabowo bersifat militeristik dan anti demokrasi, tidak benar sama sekali," ucap David, dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (23/4/2025).

Dia melanjutkan, pendekatan civilian menjadi cara utama yang dipakai Presiden Prabowo maupun Dasco. Yaitu dengan silaturahmi dan dialog dengan tokoh politik, ormas, dan tokoh agama dari beragama latarbelakang.

"Dengan pendekatan civilian, kebijakan Presiden Prabowo aktif mendorong partisipasi masyarakat dalam sejumlah program strategis, seperti Koperasi Desa Merah Putih," terang David.

Dia menambahkan, Presiden Prabowo juga aktif menjalin komunikasi langsung dengan lapisan masyarakat mulai dari atas sampai bawah. Bahkan ikut turun serta terjun ke masyarakat bawah demi mendengar keluh kesah rakyatnya. 

Baca juga : Terbang Ke Banyuasin, Presiden Prabowo Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam

Dia mencontohkan, ketika banjir melanda hampir seluruh Bekasi, Presiden Prabowo turun langsung mengecek korban banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Dengan mengenakan kemeja lengan pendek berwarna krem dan celana panjang, Presiden Prabowo bersilaturahmi ke rumah warga dan mendengarkan aspirasi masyarakat.

"Presiden juga mendengar curhat warga sekitar. Bahkan Presiden Prabowo menanyakan kondisi warga yang terendam banjir sudah sepekan terakhir dengan ketinggian sekitar 80 cm di wilayah Bekasi," kata Ketua Himpunan Pengusaha Kristen indonesia (HIPKI) ini.

David menambahkan, Presiden Prabowo tidak menjadikan management by conflic, rekayasa membenturkan antara anak bangsa yang berbeda suku, agama dan golongan. Prabowo tidak menggunakan agenda tersebut memperkuat kekuasaan dengan mengadu domba masyarakat yang beragam.

"Kita bisa melihat selama semester pertama pemerintahan, tidak ada konflik yang bernuansa SARA. Hal ini terbukti dengan berlangsungnya Pilkada serentak, tidak ada konflik yang melibatkan tentang SARA di Pilkada yang diadakan serentak di seluruh Indonesia. Semuanya berjalan dengan baik," terangnya.

Bahkan, lanjut dia, Presiden Prabowo berharap agar semua pihak melihat secara objektif dan tidak terburu-buru menyalahkan, ketika ada yang memainkan isu SARA dalam Pilkada.

Baca juga : Gubernur Herman Deru Salurkan Bantuan Kementan Untuk Kelompok Tani

"Sebab, Prabowo menilai, saat ini rakyat Indonesia telah cerdas dalam melihat berbagai isu. Untuk itu, Presiden meminta agar semua pihak, termasuk tim pemenangannya, untuk melakukan kampanye yang positif dan terhormat," kata Relawan Rumah Besar Relawan Prabowo-Gibran ini.

David juga mengapresiasi kinerja Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad karena telah membantu Presiden Prabowo menciptakan suasana bangsa yang damai. Kata dia, Dasco adalah tokoh sosok penting di balik komunikasi publik dan komunikasi politik Presiden Prabowo, karena berhasil menjalin silaturahmi kepada berbagai kelompok oposisi dan tokoh politik serta pimpinan buruh. 

"Dasco adalah tokoh sosok penting di balik komunikasi publik dan komunikasi politik Presiden Prabowo Subianto. Dasco di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto merupakan tokoh penting, yang terus bergerak menyatukan tokoh-tokoh bangsa," ujarnya.

Toleransi Beragama

Peraturan Presiden (Perpres) 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama menjadi tonggak untuk meningkatkan toleransi beragama di Indonesia. Menurut David, Perpres 58/2023 harus dipastikan bisa berjalan dengan baik di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang beragam, dinamis, dan bisa mengatasi isu-isu agama di media sosial.

"Tantangannya adalah bagaimana memastikan regulasi tersebut hidup di tengah masyarakat yang beragam. Masyarakat kita memang dinamis. Di satu sisi, kita melihat upaya pemerintah dalam menyusun Kampung Moderasi Beragama hingga level kecamatan. Suasana kampung-kampung itu penuh warna, berhiaskan semangat kerukunan," kata tokoh muda ini.

Baca juga : 3 Langkah Presiden Prabowo Jaga Stabilitas Ekonomi Pasca Tarif Impor Baru AS

Di sisi lain, sambungnya, masih terdengar kegaduhan soal isu-isu agama di media sosial dan percakapan sehari-hari. Polarisasi masih menjadi luka yang belum sepenuhnya sembuh. Apalagi ditambah dengan beberapa isu tentang penolakan pendirian dan kegiatan ibadah. 

"Ini menjadi catatan yang penting bagi pemerintahan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo. Saya optimis melihat penegakkan hukum terhadap kaum-kaum intolerans yang masih ada yang mencederai keharmonisan keberagaman umat beragama di indonesia," katanya.

"Dan perlu diingat, dalam Asta Cita Prabowo-Gibran poin ke-8, menekankan pentingnya penyelarasan kehidupan harmonis dengan lingkungan, alam, budaya, serta peningkatan toleransi antar umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur," pungkas David.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.