Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Saudi Belum Jelas Kasih Izin

Persiapan Haji Jalan Terus

Minggu, 8 Maret 2020 06:39 WIB
Fachrul Razi (Foto: Istimewa)
Fachrul Razi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah menyetop umrah karena kasus corona, Pemerintah Arab Saudi hingga kini belum memberi kepastian soal nasib penyelenggaraan haji tahun ini. Namub, meski belum ada tanda-tanda apakah akan lanjut atau ditunda seperti umrah, Kementerian Agama terus melakukan persiapan haji. 
 
Bahkan, Tim Akomodasi dan Katering Kemenag sudah berada di Saudi untuk mempersiapkan layanan bagi jemaah. Kemarin, giliran tim transportasi yang akan berangkat ke Saudi.

"Tim transportasi akan berangkat ke Arab Saudi untuk mempersiapkan layanan transportasi bagi jemaah haji Indonesia," terang Ketua Tim Persiapan Transportasi Subhan Cholid, di Jakarta, kemarin. Tim terbang dengan Saudia Airlines.

Dia menjelaskan, tim ini akan mempersiapkan layanan sesuai kebutuhan angkutan jemaah haji di Saudi. Layanan transportasi dipersiapkan untuk melayani 204.000 jemaah reguler, dan sekitar 2.555 petugas haji. Sehingga, totalnya ada 206.555 orang.

Layanan transportasi, lanjut Subhan, terbagi menjadi dua. Antarkota perhajian dan bus shalawat. Untuk rute bus antarkota rata-rata diisi 42 jemaah per armada. Sementara angkutan yang disediakan mencapai 2.452 armada. Rute-rutenya antara lain, rute Bandara Madinah ke Hotel di Madinah, rute Madinah ke Makkah, rute Makkah ke Jeddah.
     
Terdapat perbedaan pada armada rute Jeddah ke Makkah, rute Makkah ke Madinah, rute dari Hotel Madinah ke Bandara Madinah. Pada rute tersebut pemerintah menyediakan 2.466 armada. Adapun estimasi kebutuhan bus shalawat mencapai 459 armada untuk mengantar jemput 206.555 orang dengan sistem shuttle. 

Baca juga : Tiga Bulan Jelang Penyenggaraan, Panpel Formula E Jakarta Terus Monitor Situasi

"Ada 9 rute dari hotel di Makkah menuju Masjidil Haram. Kami akan siapkan, berikut 53 halte dan 4 terminal di sekitar Masjidil Haram," tukas Subhan.

Menteri Agama, Fachrul Rozi, mengatakan, pada tahun ini, pemerintah akan menambah fasilitas fast track. “Tadinya fasilitas fast track ini hanya di Bandara Cengkareng, tahun ini kita tambah di Bandara Juanda Surabaya,” tambahnya.

Fast track betujuan agar proses administrasi imigrasi jemaah dilakukan di Indonesia. Maka sesampainya di Madinah dan Jeddah, jemaah sudah bisa langsung ke penginapan. Selain itu, ada juga fasilitas Eyab. 

Fasilitas ini untuk memberikan kenyamanan pada jemaah sebelum pulang ke Indonesia bisa menikmati dan berada di ruangan yang luas, bagus dengan makanan lengkap. Dengan demikian, jemaah tidak lelah menunggu pesawat. “Mudah-mudahan ini membuat jemaah lebih khusyu' beribadah,” harapnya.

Baca juga : Mendes Sebut Baru 40 Desa Terima Dana Desa Di Jabar

Selain itu, tahun ini jemaah dapat 50 kali makan. Dia menegaskan, penambahan fasilitas itu tak membuat ongkos haji tahun ini naik. Besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) Rp 75 juta namun yang dibayarkan jemaah haji sekitar Rp 35 juta. Sisanya dibayarkan dari nilai manfaat setoran awal.

Fachrul mengakui, hingga kini pemerintah Arab Saudi belum memberikan kepastian terkait pelaksanaan ibadah haji, usai penangguhan umrah akibat penyebaran virus corona. "Pemerintah Arab Saudi kalau kami tanya jawabannya sama, lihat perkembangan lebih lanjut," katanya.

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi berharap, virus corona tidak mengganggu persiapan pelaksanaan haji. Sebab kloter pertama haji menurutnya akan diberangkatkan pada Juni mendatang. "Jangan sampai berdampak pada haji," kata Zainut.

Untuk diketahui, akibat corona, Pemerintah Arab melarang umrah untuk sementara. Bahkan, kabah pun ditutup sementara. Namun, untuk urusan haji belum diputuskan. 

Baca juga : Ini Alasan Persija Lakukan Skorsing Terhadap Sandi Sute

Kemarin, pemerintah Saudi telah membuka Kabah yang sebelumnya ditutup. Umat muslim boleh saja berbahagia, mengingat bisa saja ini merupakan sinyal, semua pembatasan yang belakangan diterapkan Saudi akan dicabut. 

“Ketua Umum Urusan Haramain, Dr Abdurrahman As-Sudais, mengumumkan penerbitan perintah Yang Mulia Raja Salman yang mengizinkan kembali pelaksanaan tawaf dengan dibukanya tempat tawaf secara berangsur bagi peziarah non-umroh yang akan dimulai pada Sabtu Subuh besok, sesuai putusan," kata  Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali seperti tertulis dalam situs resmi Kemenag, Sabtu (7/3).

Meski demikian dibukanya Kabah ini hanya untuk tawaf sunah. "Jadi bukan untuk jemaah umroh (tawaf dengan mengenakan pakaian ihram yang dilanjutkan dengan sai)," jelasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.