Dark/Light Mode

Pulangkan WNI dari Jepang

Kali Ini, Menkes Panjang Mikirnya

Selasa, 25 Februari 2020 05:20 WIB
Terawan Agus Putranto (kiri). (Foto: Istimewa)
Terawan Agus Putranto (kiri). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di kasus 238 WNI yang terperangkap di Wuhan, China, Menkes Terawan Agus Putranto bergerak cepat memulangkan. Tapi, untuk kasus 69 WNI kru kapal pesiar Diamond Princess yang saat ini tertahan di Jepang, Terawan tak gesit lagi. Terawan banyak mikir dan banyak pertimbangan.

Terawan tidak ingin gegabah dalam melakukan evakuasi 69 WNI itu. “Pemerintah berusaha menjaga yang 260 juta ini tetap bisa survive sembari melakukan tindakan-tindakan untuk menyelamatkan masyarakat kita yang ada di Jepang,” ucapnya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, kemarin.

Menurut Terawan, dalam melakukan evakuasi, harus ada prosedur dan tata cara yang tepat. Jangan hanya mengikuti apa yang 69 WNI inginkan, hanya sekadar cepat. “Butuh negosiasi detail dan baik. Sehinggaapa yang kitalakukan jangan sampai diketawain dunia di kemudian hari,” terangnya.

Terawan menegaskan, hingga kini, Indonesia masih nihil kasus corona. Ia tidak ingin Indonesia seperti Australia yang awalnya negatif, menjadi positif. “Australia itu dari negatif jadi positif. Kita mau seperti itu? Amerika sama juga kan? Masak mau ngikutin yang seperti itu? Kita hati-hati,” kilahnya.

Baca juga : Pukul 5 Sore Ini, Mahathir Ketemu Yang Dipertuan Agong

Ia menegaskan, Indonesia sangat hati-hati dan mengikuti kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan WHO. “Itu akan kita lakukan dengan tertib dan ketat, tidak boleh sekadar kita dipengaruhi oleh sebuah keputusan yang gegabah. Taruhannya besar sekali,” tandasnya.

Mantan Direktur RSPA itu mengungkapkan, saat ini terdapat 9 WNI yang dirawat di Jepang karena positif virus Corona. “WNI yang kena dan dirawat oleh pemerintah Jepang sembilan orang,” ungkap Terawan .

Angka ini meningkat dua kali dari sebelumnya berjumlah 4 orang. Keempat orang ini adalah kru kapal pesiar Diamond Princess yang berada di Jepang. “Kita terus bernegosiasi dengan Jepang mengenai upaya, teknik yang paling baik untuk bisa mengeluarkan mereka,” tandasnya. 

Terpisah, salah seorang ABK Diamond Princes meminta dievakuasi secepatnya. Mereka mendesak Presiden Jokowi segera menjemput demi menghindari virus corona di kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Yokohama, Jepang, itu. 

Baca juga : Kunjungi Serdang Bedagai, Mentan Panen 1.000 Ekor Pedet

Dikutip dari video ABC, kemarin, sebanyak 9 WNI yang mewakili teman-temannya mengaku sudah lelah berada di dalam kapal. “Kepada Pak Presiden Jokowi yang terhormat, kami yang berada di Diamond Princess di Yokohama sudah sangat takut. Ibarat dibunuh pelan-pelan. Kami di sini untuk menghidupi keluarga di Indonesia. Jangan biarkan kami sakit dan mati karena kelamaan dievakuasi,” ujar salah seorang kru yang tidak sebutkan namanya itu. 

Salah satu kru lainnya juga meminta Jokowi mengevakuasi mereka dengan pesawat. Hal ini untuk menghemat waktu perjalanan. “Kami mohon tidak dijemput dengan menggunakan kapal yang memakan waktu dua minggu perjalanan sampai ke Jepang. Jemput kami sekarang, Pak, dengan pesawat. Kami juga (warga) Indonesia, Pak Presiden,” ungkapnya. 

Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengaku sangat kasihan dengan para WNI itu. Dia pun mendesak pemerintah bergerak cepat dalam mengevakuasi WNI yang dinyatakan tidak terinfeksi corona di kapal pesiar itu. Pasalnya, mereka butuh kepastian untuk dipindahkan ke tempat aman. 

Politisi PAN ini pun menyesalkan sikap Menkes yang lambat mengevakuasi para WNI itu. “Sepertinya Menkes panjang mikirnya. Seharusnya pemerintah memberikan rasa aman kepada ABK yang negatif virus Corona,” ujar Saleh, dalam keterangannya, kemarin. 

Baca juga : Turis China Yang Pulang Dari Bali Positif Terjangkit Virus Corona

Caranya, kata dia, dengan memindahkan 69 ABK dari Kapal Diamond Princes ke tempat aman. Baik di sekitar wilayah Jepang ataupun di tempat lain. “Jangan sampai mereka yang awalnya sehat menjadi positif karena terus tinggal di dalam kapal. Apalagi jumlah WNI yang positif virus Corona sudah bertambah menjadi 9 orang dari awalnya 4 orang. Dari total 78 orang,” jelasnya. 

Saleh lalu membandingkan sikap pemerintah Indonesia dengan negara-negara lain. Dia melihat, negara-negara lian sudah mengevakuasi warganya dari kapal pesiar tersebut. “Hal ini tentu membuat para WNI yang berada di dalam kapal semakin waswas dan ketakutan,” kata dia. 

Untuk teknis penjemputan, Saleh menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah. Termasuk mekanisme dan pengamanan selama melakukan evakuasi. “Yang penting, pemerintah segera bergerak. Semoga, WNI yang terpapar virus tidak lagi bertambah. Semua diharapkan dapat kembali dengan selamat,” pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.