Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pandemi Covid-19, Buruh dan Pekerja Perempuan Butuh Perlindungan

Rabu, 25 Maret 2020 15:03 WIB
Eli Rosita Silaban (Foto: Istimewa)
Eli Rosita Silaban (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendemi virus Covid-19 benar-benar menghantam seluruh negara di dunia. Tak terkecuali Indonesia. Wabah ini mengirimkan gelombang kejut terhadap sektor politik, ekonomi, dan sosial. Tak ada yang tahu berapa lama pandemi ini akan berlangsung dan berapa banyak orang akan jatuh sakit dan meninggal. Akan tetapi, konsekuensi ekonomi dan politik dari wabah tersebut sudah mulai terlihat.  

Yang paling berimbas dari krisis ini adalah buruh, pemilik usaha kecil, dan pekerja sektor informal. Sebagian besar usaha kecil dan sektor informal mulai kelimpungan dan berhenti beroperasi sejak beberapa pekan lalu. Nah, sebagian besar buruh dan pekerja sektor informal, adalah perempuan. Pendapatan kelompok ini terancam tertunda. Atau bahkan pembayaran nominal, terutama untuk sektor informal, dijadikan dengan sistem upah harian.

Baca juga : MPR: Jangan Tolak Tenaga Medis Covid-19 Saat Kembali ke Lingkungan

"Buruh dan kaum perempuanlah yang paling rentan terkena dampak dalam krisis ini," kata Eli Rosita Silaban, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dalam keterangannya, Rabu (25/3). "Pemerintah harus menyediakan kebijakan khusus untuk memberi perlindungan kepada kaum perempuan," sambung Eli.

Dampak lainnya, lanjut Eli, sebagian besar sekolah di Indonesia diliburkan dan menerapkan e-learning. Sekolah digital atau online ini mulai efektif, terutama di Jakarta dan 3 provinsi terdekat lainnya. Hampir semua perempuan ibu rumah tangga dengan anak-anak kecil yang bersekolah di sekolah dasar dan menengah cukup sibuk menggunakan google schooling seperti "Google Classroom", "Schoology" atau "Zoom" untuk anak-anak mereka. 

Baca juga : Atasi Covid-19, Singapura Berikan Thermal Scanner Untuk Batam

Diingatkan Eli, tugas yang menumpuk dari sekolah membuat para pekerja perempuan ini sibuk setiap hari. Sebab, anak-anak kecil tidak memiliki gadget untuk mengakses internet dan pekerjaan rumah harus dilakukan online. 

Saat ini, beban kaum pekerja perempuan kian berat. Selain harus bekerja dari rumah ataupun yang masih bekerja ke luar, juga harus bertanggung jawab merawat rumah sehari-hari. Kini tambah sibuk dengan uruaan sekolah digital untuk anak-anak mereka. "Pekerja perempuan terutama ibu rumah tangga stress bukan karena terpapar virus, tapi karena kelelahan. Sebagian mereka mengatakan bahwa mereka akan mati karena stress tapi bukan karena virus. Pengeluaran menjadi dua kali lipat ditambah peralatan laptop atau komputer untuk menunjang PR anak-anak, tidak semua memilikinya," ungkap Eli.

Baca juga : Tumpas Covid-19, Messi dan Guardiola Sumbang Rp 17.7 Miliar

Memang, sambung Eli, karena 70 persen perusahaan ditutup, bekerja dari rumah menjadi efektif. Hanya saja di lain sisi, para perempuan yang menjadi PRT terancam kehilangan pekerjaan mereka karena pendapatan yang menurun.

"Perempuan juga berpotensi tinggi mengalami tekanan mental. Lebih mudah sakit dan tidak stabil. Perlu pendekatan khusus untuk menyesuaikan kehidupan baru mereka dan mampu mengelola beban mereka dengan cara yang lebih adil. Saya belum melihat pemerintah memberi perhatian khusus terhadap perempuan di saat krisis seperti ini, apakah memberikan paket stimulus, baik untuk mereka yang menderita saat ini akibat virus corona atapun bagi mereka yang langsung kehilangan pekerjaan karena di-PHK," pungkas Eli. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.