Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

85,5 Persen Orang Tua Cemas Anaknya Bakal Masuk Sekolah

Minggu, 7 Juni 2020 08:31 WIB
Unifah Rosyidi (Foto: Istimewa)
Unifah Rosyidi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mayoritas orang tua resah jika anak mereka kembali aktif bersekolah. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengaku, sudah melakukan sejumlah survei terkait dengan harapan orang tua, anak, dan guru terhadap rencana pembukaan sekolah. “Sebanyak 85,5 persen orang tua cemas jika sekolah dimulai pada pertengahan Juli ini,” katanya, kemarin. 

Namun demikian, lanjut Unifah, sebanyak 65 persen berharap anaknya dapat bersekolah kembali. Hal itu didasari pertimbangan anak mereka sudah terlalu lama tinggal di rumah. Mereka jenuh dan rindu suasana sekolah. Sedangkan, sebanyak 57 persen guru menyatakan siap kembali mengajar. Dan 43 persen masih memilih mengajar dari rumah. 

Baca juga : Josipa Perisic, Setia Sejak Di Sekolah

Terkait tahun ajaran baru, Unifah menuturkan, pihaknya menyarakan agar tahun ajaran baru tetap dilaksanakan. Pembelajaran digelar dengan mempertimbangkan banyak aspek. Pembelajaran bisa tetap dilaksakan jarak jauh dalam bentuk daring (online), luring (offline), dan campuran keduanya (blended learning) dengan mempertimbangkan beragam aspek. 

Dia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berhati-hati mengambil keputusan dan mendengar pertimbangan para ahli untuk siswa kembali masuk sekolah dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan anak, guru dan warga sekolah lainnya. “Pemerintah juga perlu berhati-hati dalam penetapan zona, karena ada zona sekolahnya hijau namun zona tempat tinggal guru atau muridnya di zona merah,” katanya. 

Baca juga : Bikin Petisi, Emak-emak Gak Rela Anaknya Masuk Sekolah

Unifah juga menyarankan Kemendikbud supaya membuat kurikulum sekolah era pandemi untuk mewujudkan proses pembelajaran daring berkualitas. “PGRI mengusulkan agar pemerintah merancang Kurikulum Sekolah Era Pandemi (KSEP) yang praktis dan aplikatif dengan target pembelajaran yang rasional,” ujar Unifah. 

Sementara, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na’im menyatakan, telah menyiapkan lebih dari 200 materi pengayaan pendidikan. Materi tersebut dibuat oleh perwakilan kluster pendidikan yang tergabung di dalam Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Ainun Na’im mengatakan, Kemendikbud sangat mengapresiasi dukungan organisasi pendidikan yang telah memberikan materi-materi pengayaan agar siswa tetap bisa belajar dari rumah. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.